Pasutri Lumpuh Mendadak Bisa Jalan karena Razia Sedot Perhatian

Saat didekati petugas, mereka mendadak sembuh dan bisa berjalan.

oleh Hanz Jimenez SalimPutu Merta Surya PutraAndrie Harianto diperbarui 04 Des 2015, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2015, 12:00 WIB
20151203 - pengemis lumpuh
Pengemis 'lumpuh' ini mampu meraup Rp 150 ribu dalam sehari (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sepasang suami istri yang kondisinya mengkhawatirkan mencari nafkah dengan mengemis. Si istri terlihat lumpuh dan didorong di atas gerobak.

Namun, saat didekati petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, mereka mendadak sembuh dan bisa berjalan. Tulisan tersebut, menjadi salah satu berita yang menarik perhatian pembaca Liputan6.com.

Berita populer lainnya mengenai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin geram setelah dicecar pertanyaan oleh anggota MKD Zainut Tauhid Sa'adi dan polisi menemukan sejumlah fakta baru dari hasil pemeriksaan 10 unit mobile crane yang juta telah disita sebagai barang bukti.

Berikut 3 berita populer yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Berpura-pura Lumpuh, Saat Dirazia Pasutri Pengemis Bisa Jalan

Pengemis 'lumpuh' ini mampu meraup Rp 150 ribu dalam sehari (Liputan6.com/Istimewa)

Bila sekilas diamati, pasangan suami-istri ini sungguh mengkhawatirkan. Mereka mengemis dari belas kasih pejalan kaki atau pengguna jalan.

Si istri terlihat lumpuh dan didorong di atas gerobak. Namun, saat didekati petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, mereka mendadak sembuh dan bisa berjalan.

"Ajaib, pengemis lumpuh tersebut ketika terkena penjangkauan malah langsung bisa berjalan," kata Kepala Seksi Sosial Kecamatan Tambora, Muarif, di Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Selengkapnya

2. Bos Freeport Indonesia 'Geram' Saat Dicecar Politisi PPP di MKD

Dirut Utama PT Freeport Maroef Sjamsoeddin memenuhi panggilan Mahkamah Kehormadan Dewan (MKD) DPR RI, Jakarta, Kamis (12/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Usai skorsing selama kurang lebih 1 jam, sambil menunggu azan maghrib, sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dilanjutkan. Pada kesempatan itu, anggota MKD Zainut Tauhid Sa'adi mencecar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Zainut mempertanyakan keabsahan Maroef merekam pembicaraan Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid.

"Ketika saudara saksi melakukan perekaman lakukan izin?" tanya Zainut dalam sidang MKD, Gedung DPR Jakarta, Kamis (3/12/2015).

"Saya tidak sampaikan, tidak izin," jawab Maroef.

Namun saat Zainut yang merupakan politikus PPP itu mempertanyakan proses izin untuk menyampaikan bukti rekaman kepada Menteri ESDM Sudirman Said, Maroef sempat sedikit geram.

Selengkapnya

3. Cek 10 Unit Mobile Crane, Polisi Temukan Fakta Mengejutkan

Sejumlah pekerja saat mengecek peti kemas di Pelabuhan JICT, Tanjung Priuk, Jakarta, Rabu (25/3/2015). Pelindo II mencatat waktu tunggu pelayanan kapal dan barang sudah mendekati target pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri terus menelusuri kasus dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobile crane di PT Pelindo II.

Penyidik pun telah merampungkan pengecekan terhadap 10 unit mobile crane di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu 28 November 2015 lalu.

Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Kombes Agung Setya, mengungkapkan, pihaknya menemukan sejumlah fakta baru dari hasil pemeriksaan 10 unit mobile crane yang juta telah disita sebagai barang bukti.

Selengkapnya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya