Kemenko Maritim: Kalau Turis Datang tapi Banyak Sampah, Malu Kita

Kemenko Maritim menilai meningkatnya sampah plastik di laut mengancam industri pariwisata Tanah Air.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 08 Des 2015, 07:39 WIB
Diterbitkan 08 Des 2015, 07:39 WIB
20151029-Petugas-Kebersihan-Pesisir-Teluk-Jakarta
Petugas Dinas Kebersihan membersihkan sampah di pesisir Muara Angke, Jakarta, Kamis (29/10). Petugas menggunakan perahu untuk membersihkan sampah dari kawasan Muara Baru hingga Pantai Indah Kapuk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman, Arif Havas mengatakan, sampah plastik di lautan Indonesia makin meningkat. Hal ini mengancam industri pariwisata Tanah Air.

"Its really really big problem untuk kita, di Bunaken dan ada beberapa daerah-daerah wisata diving terpengaruh," kata Havas di kantor CSIS, Jakarta, Senin 7 Desember 2015.

Dengan demikian, menurut mantan Duta Besar RI untuk Belgia ini, percuma saja melakukan promosi pariwisata besar-besaran. Ketika turis datang, justru banyak sampah plastik.

"Kita kampanye besar-besaran, promosi besar-besaran mengenai daerah wisata kita, tapi setelah orang datang malah banyak sampah plastik, malu kita," ujar dia.

Havas mengatakan, masalah sampah plastik ini karena kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk tak membuang sampah di laut.

Ia menyebut masalah sampah plastik ini sudah menjadi salah satu prioritas persoalan yang akan diselesaikan. Sejumlah solusi telah disiapkan agar hal ini dapat ditangani dengan baik.

"Tahun depan kita akan bikin aktivitas dan konferensi mengenai sampah plastik," pungkas Havas. (*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya