Jokowi: Banyak Kasus HAM Lama yang Belum Beres Penyelesaiannya

Oleh karena itu, dia meminta setiap instansi pemerintah harus saling bersinergi dengan lembaga penegak hukum dan yang lainnya.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 11 Des 2015, 21:34 WIB
Diterbitkan 11 Des 2015, 21:34 WIB
20151210- Aksi Peringati Hari HAM di Bundaran HI-Jakarta-Faizal Fanani
Peserta aksi memegang poster saat aksi peringati hari Hak Asasi Manusia (HAM) 2015 di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (10/12/2015). Aksi untuk memperingati Hari HAM Internasional yang jatuh setiap tanggal 10 Desember. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo berjanji akan menjunjung tinggi kebebasan HAM di Indonesia. Jokowi mengakui banyak kasus-kasus lama yang berkaitan dengan HAM belum terhingga saat ini.

Kasus-kasus HAM yang dimaksud yaitu masalah konflik agraria, penghormatan terhadap hak masyarakat adat, pemenuhan hak atas pendidikan dan kesehatan, hak-hak dasar bagi kelompok terpinggirkan serta penyandang disabilitas dan kelompok minoritas karena perbedaan etnis atau agama.

"Dan saya mengharapkan,‎ seluruh jajaran pemerintahan baik di pusat maupun daerah mempercepat upaya penyelesaian permasalahan-permasalahan HAM tersebut secara baik," ujar Jokowi pada puncak peringatan Hari HAM sedunia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12/2015).

Menurut dia, penegakan HAM ‎bukan hanya amanah konstitusi. Ini berkaitan dengan upaya menjaga ‎nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi dasar hubungan antara pemerintah dengan rakyat.

"‎Bagaimana pemerintah dapat menjamin hak politik, hak ekonomi, hak sosial dan hak budaya. Bagaimana pemerintah dapat memberikan layanan pendidikan, kesehatan dan jaminan perlindungan kebebasan beragama dan berkeyakinan," jelas ‎Jokowi.

Oleh karena itu, dia meminta setiap instansi pemerintah harus saling bersinergi dengan lembaga penegak hukum dan yang lainnya.

"Sinergi antara Komnas HAM, aparat hukum dan lembaga-lembaga peradilan saya kira juga menjadi sebuah jalan yang harus ditempuh bersama-sama, bersinergi untuk mencari penyelesaian yang tadi saya sampaikan di atas," kata Jokowi.

Dia juga berharap pendidikan mengenai HAM harus digiatkan di sekolah-sekolah atau instansi pemerintah. Nilai edukasi mengenai pentingnya menghormati HAM harus dipahami oleh masyarakat.

"‎Banyak pelanggaran HAM terjadi karena ketidaktahuan, ketidakmengertian. Saya yakin pelanggaran HAM akan berkurang kalau kesadaran HAM telah membudaya dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat dan pemerintah. ‎Dan pada peringatan hari HAM sedunia ini, saya ingin tegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung semua usaha pemenuhan hak asasi manusia di Tanah Air," pungkas Jokowi.

Selain dihadiri para menteri di Kabinet Kerja, datang pula Ketua Komnas HAM Nurkholis dan para anggota Komnas HAM dalam hal itu. Ada juga putri sulung Presiden ke-3 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, artis Reza Rahardian dan para penggiat HAM. ‎‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya