13 Mahasiswa IPB yang Tertular Hepatitis A Masih Dirawat

Namun demikian, kondisi para mahasiswa yang terjangkit virus hepatitis A itu mulai membaik.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 14 Des 2015, 20:05 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 20:05 WIB
Mahasiswa terjangkit hepatitis
Rektor IPB Herry Suhardiyanto menjenguk salah satu mahasiswa yang dirawat inap di RS Karya Bhakti Pratiwi, Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Sebanyak 13 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terjangkit virus hepatitis A masih dirawat di Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi, Bogor, Jawa Barat. Namun demikian, kondisi pasien mulai membaik.

"Kondisi mereka sudah berangsur membaik," ucap Rektor IPB Herry Suhardiyanto usai menjenguk para mahasiswa yang masih menjalani perawatan di ruang rawat inap RS Karya Bhakti Pratiwi, Bogor, Senin (14/12/2015).

Herry menjelaskan, untuk biaya pengobatan sepenuhnya akan ditanggung oleh IPB. Untuk saat ini, para mahasiswa yang masih menjalani perawatan disarankan untuk tidak memikirkan akademik.

"Kami sarankan fokus untuk kesembuhan dulu," ujar Herry.

Sejak virus hepatitis A menyerang IPB, sedikitnya 28 mahasiswa harus menjalani perawatan akibat terjangkit hepatitis A. Ke-28 mahasiswa itu terpaksa harus dirawat di beberapa rumah sakit akibat mengeluhkan mual, muntah, dan pusing serta mata kuning.

Virus hepatitis A pertama kali terdeteksi di Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Parung, Bogor pada Oktober 2015. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, sebanyak 95 santri terjangkit penyakit menular ini.

Karena itu, penyebaran virus tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bogor. Bahkan, Bupati Bogor Nurhayanti telah menginstruksikan kepada petugas puskesmas segera menerangkan kepada pemilik rumah makan untuk menyajikan makanan yang higienis.

Begitu pula bagi pemilik rumah kosan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama memperhatikan sanitasi. "Kosan di luar kampus memang sumpek dan ventilasi udaranya kurang bagus. Kalau mahasiswa jorok, ya bisa terserang penyakit," papar Nurhayanti.

Pencegahan dan penanggulangan penyakit bukan hanya di sekitar kampus, namun juga berlaku di seluruh wilayah Kabupaten Bogor. "Apalagi sekarang masuk musim hujan, jadi harus diwaspadai," tandas Nurhayanti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya