Sweeping Lapas Kerobokan, Polisi Sita Puluhan Senjata Tajam

Sajam yang diamankan berupa tombak dan juga jaket yang dimodifikasi agar tidak tertembus sajam.

oleh Yudha Maruta diperbarui 18 Des 2015, 05:03 WIB
Diterbitkan 18 Des 2015, 05:03 WIB
Dewi Divianta/Liputan6.com
Polisi berjaga di Lapas Kerobokan Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Pascabentrok 2 ormas yang terjadi di Lapas Kerobokan kelas dua A Denpasar, petugas langsung melakukan sweeping di dalam lapas. Hasilnya, puluhan senjata tajam (sajam) disita petugas. Sajam yang diamankan berupa tombak dan juga jaket yang dimodifikasi agar tidak tertembus sajam.

Kapolresta Denpasar Kombes Anak Agung Made Sudana mengatakan pascabentrok, pihaknya sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan sweeping.

"Anggota saya semuanya sudah melakukan sweeping, selain sweeping di lapas yang dilakukan oleh Polres Badung saya juga sudah sweeping di rumah masing-masing," kata Agung usai bertemudengan pihak terkat di Lapas Kerobokan, Denpasar, Kamis (17/22/2015).

Agung mempertanyakan terkait adanya senjata tajam yang ditemukan saat sweeeping. Bahkan Wakapolda pun turut heran.

"Iya itulah yang saya bilang, kenapa kok bisa masuk yang seperti itu. Itulah pertanyaan Pak Wakapolda," imbuh dia.

Bentrok 2 kelompok masa ini sempat meluas ke beberapa wilayah di Denpasar. Di antaranya di Jalan Teuku Umar, Jalan Badak Agung dan juga Bhuana Kubu.

Dari informasi yang beredar, 4 korban tewas akibat bentrokan ini. Dua korban tewas di dalam lapas, dan dua korban yang belum diketahui identitasnya tewas saat bentrok di Jalan Teuku Umar.

Meski demikian pihak kepolisian masih menyelidiki apakah bentrokan itu saling terkait atau tidak. "Kita masih teliti apakah ada hubungan. Jangan nanti tidak ada hubungan dihubung-hubungkan," terang wakapolda Bali, Brigjen Pol Nyoman Suyastra di Lapas Kerobokan.

Untuk mengendalikan massa di dalam lapas, sebanyak 110 warga binaan dipindahkan ke Lapas Bangli Klungkung dan Karangasem.

"Sekitar 110 napi kita pindahkan ke berbagai lapas termasuk lapas narkotika yang ada di Bangli. Kelompok-kelompok ini kita pindahkan agar tidak memicu keributan," tukas Nyoman Suyastra.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya