Erwin Aksa Ketemu Bos PT Freeport, Ini Kata JK

JK menilai kecurigaan berlebihan membuat Indonesia seperti negara komunis dan hal itu harus dihindarkan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Des 2015, 02:48 WIB
Diterbitkan 23 Des 2015, 02:48 WIB
20150625-Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menegaskan tidak ada yang salah antara pertemuan keponakannya, Erwin Aksa dengan Chairman Of The Board Freeport McMoran Inc, James R Moffet.

Ia pun menilai kecurigaan berlebihan membuat Indonesia seperti negara komunis dan hal itu harus dihindarkan.

"‎Seperti saya katakan, kita ini nanti seperti negara  komunis, ketemu orang Barat, malah ada apa ketemu, lalu marah-marah," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 22 Desember 2015.

JK juga menuturkan bila hal ini terus berlanjut, dikhawatirkan malah mengganggu investasi‎ dengan para pengusaha dari negara Barat.

"Nanti orang asing pengusaha sini takut ke sini, nanti tanya ketemu seseorang nanti ditanya sama polisi yang benar saja," tutur dia.

Mantan Ketua Umum Golkar menjelaskan keponakannya itu melakukan pertemuan bisnis dengan PT Freeport. Ia menjual semen, karena memiliki 3 pabrik di sekitar daerah tersebut. Selebihnya, ia tidak tahu menahu, karena tidak semua aktivitas sang keponakan diketahuinya.


"‎Dia punya pabrik ya ada di Sorong macam-macam mau bikin di sana. Apa urusannya. Apa yang salah coba," ‎imbuh JK.

‎JK mengingatkan pula hal ini berbeda dengan pertemuan Setya Novanto dan Dirut PT Freeport Maroef Sjamsoeddin. Dalam pertemuan itu terjadi pelanggaran karena ada permintaan saham. Sementara, pertemuan Erwin dan Jim Moffet murni bisnis semata.

"Berkali-kali saya sampaikan bahwa itu pertemuan pengusaha dengan pengusaha dan mereka sudah kenal lama," tegas JK.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya