Liputan6.com, Kupang - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjamin kunjungan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ke Papua hari ini berlangsung aman, walau sebelumnya terjadi penyerangan ke Polsek Sinak, Puncak Jaya, Jayawijaya, Papua. Kapolri juga meminta agar kejadian penyerangan tersebut tidak dikaitkan dengan rencana kunjungan Presiden ke Papua.
"Tidak ada kaitannya dengan kunjungan Presiden ke Papua, jadi tolong jangan kait-kaitkan dengan kunjungan Presiden," ujar Badrodin Haiti saat menghadiri puncak perayaan Natal di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 28 Desember 2015.
Kapolri mengatakan, personel yang bertugas di Polsek Sinak berjumlah 7 orang. Ketika terjadi penyerangan, 2 petugas sedang merayakan Natal dan 5 lainnya tengah berada di Polsek. Penyerangan itu mengakibatkan 1 orang terluka dan 3 lainnya meninggal dunia.
Baca Juga
Kapolda Papua yang memimpin evakuasi korban penembakan, sudah berhasil mengevakuasi seluruh korban.
"Berhasil dilakukan evakuasi dan sekarang jenazahnya sudah ada di Jayapura," ucap Kapolri.
Kapolri menyatakan, penyerangan yang terjadi dalam suasana perayaan Natal dan Tahun Baru seperti ini merupakan peristiwa yang jarang terjadi.
Saat ini, TNI dan Polri tengah mengejar kelompok penyerang Polsek Sinak. "Mudah-mudahan ini bisa dilakukan dengan baik," ucap Kapolri.
Sementara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden Jokowi meyakini masalah penyerangan dan penembakan itu akan segera diatasi. Pemerintah juga menjamin keamanan kepada semua masyarakat, termasuk masyarakat yang ada di Papua.
Presiden dan Ibu Negara dijadwalkan akan berkunjung ke Papua pada hari ini, Selasa (29/12/2015). Presiden dan rombongan akan mengunjungi beberapa kota di Papua dan Papua Barat dan menginap selama beberapa hari.