Densus Geledah Kamar Kos di Solo Diduga Tempat Perakitan Bom

Penggeledahan ini adalah pengembangan dari penangkapan tersangka teroris oleh Densus 88 sehari sebelumnya.

oleh Fajar Abrori diperbarui 30 Des 2015, 19:33 WIB
Diterbitkan 30 Des 2015, 19:33 WIB
Densus 88
Densus 88 Antiteror menggeledah sebuah kamar kos di Jalan Matoa, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/12/2015‎). (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Solo - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah sebuah kamar kos di Jalan Matoa 2, RT 01 RW 7, Bulak Indah, Karangasem, Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Kamar kos yang dihuni oleh lelaki bernama Hamzah itu diduga menjadi tempat perakitan bom.

Pantauan Liputan6.com, penggeledahan kamar kos tersebut mendapat pengawalan ketat dari polisi bersenjata lengkap. Setelah menggeledah, sejumlah personel Densus 88 membawa bungkusan barang bukti dan dimasukkan ke mobil Crime Scene Investigation (CSI). Barang bukti diamankan dari kamar kos nomor 8.

Kapolres Solo Komisaris Besar Ahmad Luthfi menjelaskan, penggeledahan ini adalah pengembangan dari penangkapan tersangka teroris oleh Densus 88 sehari sebelumnya atau Selasa, 29 Desember 2015. Berdasarkan pengembangan, kamar kos itu diduga menjadi tempat merakit bom.

"TKP (tempat kejadian perkara) ini menjadi tempat merakit bom. Tempat ini sudah disisir oleh Densus 88," ucap Ahmad usai menyaksikan penggeledahan, Rabu (30/12/2015).

Namun, Kapolres Solo enggan menyebutkan nama tersangka teroris itu, karena menjadi wewenang Densus. "Tapi ada 2 orang yang ditangkap pada siang kemarin," beber Ahmad Lutfhi.

Densus 88 Antiteror menggeledah sebuah kamar kos di Jalan Matoa, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/12/2015‎). (Liputan6.com/Reza Kuncoro)
Sementara itu, Ketua RW 07, Bulak Indah, Karangasem, Suprapto menjelaskan kamar tersebut dihuni Hamzah. Lelaki ini oleh pemilik kos dipercaya sebagai petugas keamanan. "Sama pemilik kos, Pak Yuniarto, dia diserahi sebagai petugas keamanan kos."

Suprapto mengungkapkan pula ada beberapa barang yang dibawa dari kamar kos yang dihuni Hamzah itu. Di antaranya ember, pelat nomor, tas, gayung, penutup kepala, buku.

"Tadi katanya ada juga bahan yang digunakan merakit bom," imbuh Suprapto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya