Tanggapan Kapolda Metro atas Petisi Copot Kapolres Jakpus

Tito mengakui jika FPI melakukan aksi unjuk rasa menentang kehadiran Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

oleh Audrey Santoso diperbarui 31 Des 2015, 21:01 WIB
Diterbitkan 31 Des 2015, 21:01 WIB
20150716-Kapolda Metro Tito Karnavian
Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang netizen Damar Juniarto membuat petisi agar Kombes Hendro Pandowo dicopot dari Kapolres Metro Jakarta Pusat. Sang Kapolres dinilai mendukung FPI saat melakukan sweeping terhadap Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Cikini, Jakarta Pusat.

Atas petisi ini, mantan kepala Densus 88 ini memilih tidak memusingkan tulisan berjudul 'Copot Kapolres Jakarta Pusat yang Telah Dukung Sweeping FPI' yang diunggah dalam situs www.change.org.

"Saya tidak ingin mengomentari itu, biarkan saja. Mungkin yang nulis (petisi) nggak ada di lokasi. Jadi tidak tahu kejadiannya hanya dengar-dengar saja. Kekuatan (personel) kami lebih banyak dari mereka kok, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan," jelas Tito kepada Liputan6.com di Mapolda Metro Jaya, Kamis (31/12/2015).

Tito yakin tak ada sweeping dari FPI pada Senin 28 Desember 2015. Namun dia mengakui jika FPI melakukan aksi unjuk rasa menentang kehadiran Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Karena aksi dianggap kondusif, anggotanya pun tidak melakukan penindakan.

"Intinya tidak ada sweeping seperti yang ditulis. Memang ada sekelompok orang (FPI), tapi tidak mengganggu keamananan. Tidak ada anarkisme, jadi kami tidak melakukan penindakan terhadap mereka," terang Tito.

Sementara itu, pembuat petisi Damar Juniarto mengatakan Dedi sebenarnya menanggapi undangan dengan hadir dalam acara Federasi Teater Indonesia, tetapi lewat pintu lain karena mengetahui ada sweeping FPI.

Damar bahkan menerangkan penyelenggara acara diintervensi aparat untuk tidak bersuara."Polisi ada tapi nggak memberikan rasa aman untuk penyelenggara. Penyelenggara malah ditekan untuk tidak bicara," kata dia.

Damar mengakui tak ada di tempat saat peristiwa itu terjadi. Kabar sweeping tersebut ia dengar dari rekannya.

"Menurut temanku, dari jam 8 malam acara itu dilangsungkan, sudah banyak ratusan anggota FPI yang masuk menyisir mobil-mobil di TIM," tandas pria yang menjabat sebagai publisis acara seni budaya di Taman Ide Kreasi dan Anggota Koalisi Seni Indonesia ini.

Saat ini petisi 'Copot Kapolres Jakarta Pusat yang Telah Dukung Sweeping FPI' telah didukung hampir 30 ribu netizen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya