Liputan6.com, Yogyakarta - Kadipaten Pakualaman Yogyakarta akan menggelar hajatan besar pada hari ini, yaitu jumenengan atau penobatan Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA)Â Paku Alam X di Bangsal Sewotomo. Prosesi jumenengan dimulai pukul 08.30 WIB.
Berbagai persiapan untuk penobatan Paku Alam X hari ini, Kamis (7/1/2016), telah dilakukan jauh-jauh hari. Gladi bersih acara penobatan juga telah dilakukan pihak pakualaman.
Ketua II Jumeneng Dalem Paku Alam X, KRMT Tirtonegoro, menegaskan dana acara itu tidak diambil dari Dana Keistimewaan Yogyakarta, melainkan dari sumbangan sukarela masyarakat Yogyakarta.
Dia menjelaskan sumbangan dari warga ini kebanyakan berupa barang, seperti kertas untuk undangan, sewa tenda, sound system, serta kebutuhan lainnya. Ada 1.500 kursi yang disediakan di Bangsal Sewatama.
Â
Advertisement
Baca Juga
Panitia Jumenengan Paku Alam X juga sengaja menggunakan barcode (kode batang) pada setiap undangan. Tirtonegoro mengatakan penggunaan barcode itu sebagai penanda tempat duduk undangan, sehingga panitia tinggal memindai barcode tersebut.
Selain barcode, panitia juga membedakan kartu undangan dalam 2 warna, yakni kuning dan hijau, berdasarkan identitas tamu yang diundang.
"Setelah di-scan nanti akan ketahuan di mana lokasi duduknya," kata Tirtonegoro dalam jumpa pers di Puro Pakualaman, Yogyakarta, pada Senin, 4 Januari 2016.
Kirab kereta kencana akan menjadi bagian dari prosesi penobatan. Kereta-kereta tersebut adalah Kyai Manik Kumala, Nyai Roro Kumenyar, Kyai Brojonolo serta Kyai Manik Brojo. Kereta-kereta ini akan ditarik oleh sedikitnya 30 ekor kuda.
Dalam kirab nanti juga akan diiringi 4 ekor gajah dari Kebun Binatang Gembiraloka dan Koleksi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Empat ekor gajah ini masuk dalam barisan utama sebelum kereta Kyai Manik Kumala dan kereta kencana lainnya melintas.
Kawedanan Budaya dan Pariwisata Pura Pakualaman KPH Indro Kusumo mengatakan Pakualaman mengundang beberapa tamu penting, yaitu dari pemerintahan dan kerajaan di Nusantara.
"Yogyakarta, Solo, Cirebon, Karangasem dan Gowa. Kita tunggu Karangasem dan Gowa yang datang sendiri atau diwakilkan jadi masih confirmed. Yang jelas kerajaan Mataram dan Cirebon fix datang," ujar Indro.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyatakan tidak bisa menghadiri acara penobatan tersebut.
Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, membantah batalnya kehadiran Jokowi dalam acara tersebut karena adanya penolakan penobatan KBPH Suryodilogo sebagai Paku Alam X oleh keluarga kerajaan sendiri. Menurut dia, pembatalan tersebut lantaran Jokowi harus mengikuti agenda lain yang telah dijadwalkan sebelumnya. ‎
"Bukan karena itu, tapi karena ada pekerjaan lain," tutur Ari di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2016.**