Detik-detik Kepergian Putri Mantan Pejabat BUMN Usai Chiropractic

Saat terapi chiropractic pertama itulah leher Chicha diduga mengalami cedera hingga terdengar bunyi 'krek-krek'.

oleh Nadya Isnaeni diperbarui 07 Jan 2016, 12:50 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2016, 12:50 WIB
Allya Siska Nadya
Allya Siska Nadya (sumber foto: facebook Allya Siska Nadya)

Liputan6.com, Jakarta - Kepergian Allya Siska Nadya (33) membuat perih hati keluarga. Putri mantan Vice President Communication PT PLN Persero, Alfian Helmy Hasjim, itu diduga meninggal karena malapraktik di klinik chiropractic di Pondok Indah, Jakarta Selatan, sekitar 4 bulan lalu.

Semua bermula pada 5 Agustus 2015, kala Allya yang karib disapa Chicha itu memutuskan pergi ke klinik chiropractic tersebut. 2 Kali dia diterapi di sana sebelum akhirnya dia mengembuskan napas terakhir.

"Jam 12.00 WIB siang, almarhum sama ibu pergi ke klinik itu beli paket Rp 17 juta terus langsung diterapi jam 13.00 WIB," cerita sang kakak, Elvira kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Saat terapi pertama itulah leher Chicha diduga mengalami cedera hingga terdengar bunyi 'krek-krek'. Namun karena mengira hal itu bagian yang lumrah dari terapi, maka ibunda mendiamkannya.

Chicha Pergi...

15 menit pun berlalu. Perubahan mulai terlihat di diri Chicha.

"Tapi sesudah terapi, ibu saya perhatikan adik saya agak layu. Karena kita pikir bagian dari terapi, kita diemin aja. Habis terapi itu nggak bisa ngangkat barang, pulang, sampai rumah istirahat," tutur Vira.

Meski begitu perempuan yang lulus dari jurusan Media dan Komunikasi di Universitas Teknologi Queensland, Australia, itu tetap melanjutkan terapi. Hari itu juga, beberapa jam usai terapi pertama, dia berangkat lagi ke klinik cheropractic tersebut.

"Karena dianjurkan 2 kali seminggu. Hari itu ke sana lagi jam 7 malam. Katanya diterapi lagi, nggak sampai 5 menit," ujar sang kakak.

Namun kondisi perempuan 33 tahun itu terus menurun. Vira mengatakan, hingga pukul 23.00 WIB, dia menghubungi ayahandanya dan mengeluh sakit. Maka Chicha pun dibawa ke RS Pondok Indah (RSPI), Jakarta.

"Setengah jam anfal sampai nggak sadarkan diri. Jam setengah tiga (6 Agustus 2015) saya ditelepon katanya mau dipasang ventilator. Saya waktu itu curiga parah tapi nggak sampai fatal. Pukul setengah 5 subuh saya ke sana, almarhumah belum sadar," kenang Vira.

Hingga beberapa menit kemudian Chicha lalu tersadar. Namun cuma beberapa menit.

"Saya berbincang sebentar dengan almarhumah. Jam 05.45 WIB, sudah hilang (tiada). Setengah jam kemudian dipompa, tapi nggak ada tanda vital," kata Vira.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya