Kinerja DKI Jakarta Rendah, Ahok Dinilai Harusnya Marah

Laporan kinerja Pemprov DKI ini dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 10 Jan 2016, 07:51 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2016, 07:51 WIB
20151230-Ahok
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok seharusnya marah ketika membaca laporan kinerja Pemerintah provinsi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada 15 Desember lalu.

"Laporan yang dikeluarkan ini bukannya hanya pusat tapi pada provinsi. Ahok juga harusnya sudah marah-marah," ucap Tim Quality Assurance Reformasi dan Birokrasi Nasional Kemenpan RB, Indra Jaya Piliang, dalam diskusi bertajuk 'Buruk Kinerja, Kabinet Terbelah' di Jakarta, Sabtu 9 Januari 2016.

Dalam laporan tersebut, DKI Jakarta berada di urutan 18 dari 34 pemerintah provinsi. Nilai yang didapat pun mengecewakan, yaitu CC.

Indra beranggapan mungkin Ahok belum marah, karena di tingkat nasional telah terjadi kegaduhan. Apalagi, kegaduhan ini dikaitkan dengan reshuffle kabinet jilid II.

"Giliran teman-teman pusat selesai marah, Ahok pasti marah. DKI Jakarta ada di urutan 18 dengan nilai CC padahal uangnya paling banyak, dia juga banyak omong tiap hari," ujar Indra.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi sebelumnya juga mengatakan tidak heran bila Ahok selalu marah ketika berurusan dengan masalah birokrasi.

"Lihat saja Pak Ahok marah-marah terus. Kalau sebut birokrasi, wah sudah marah-marah Pak Ahok. Artinya Ahok sendiri belum puas dengan kinerja birokrasinya," tutur Yuddy di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 15 Desember tahun lalu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya