Suara Gemuruh Lemah Masih Terdengar dari Kawah Bromo

Asap kelabu dengan tekanan sedang hingga kuat juga masih berhembus dari kawah Gunung Bromo.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 11 Jan 2016, 08:37 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2016, 08:37 WIB
20160106-Erupsi Gunung Bromo Jadi Objek Wisata Dadakan-Jatim
Seorang wisatawan mengabadikan gambar semburan abu vulkanik dari Gunung Bromo yang sedang erupsi di Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (6/1/2016). (REUTERS/Darren Whiteside)

Liputan6.com, Jakarta - Status Gunung Bromo telah dinaikkan dari Waspada ke Siaga sejak 4 Desember 2015. Suara gemuruh masih terdengar dari kawah gunung tersebut.

"Suara gemuruh lemah dari kawah, teramati sinar api samar-samar dari kawah," informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur dalam akun Twitter-nya @bpbd_jatim, Senin (11/1/2016).

Sementara, cuaca di wilayah Gunung Bromo cerah. Angin juga berhembus tenang dengan suhu 12-13 derajat Celcius.

Asap kelabu dengan tekanan sedang hingga kuat berhembus dari kawah. Asap kelabu itu membumbung tinggi sekitar 800 meter dari puncak atau 3129 mdpl. Asap tertiup angin ke barat-barat daya.

Sebelumnya, sejak 4 Desember 2015, siapapun dilarang mendekati kawah Bromo dalam radius 2,5 kilometer.

Namun, warga dinilai belum perlu mengungsi. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan situasi Gunung Bromo belum dianggap darurat.

Jika sudah pada posisi darurat, semua bupati wilayah terdampak boleh mengeluarkan SK darurat untuk mengeluarkan 100 ton cadangan beras pemerintah (CBP) dan 200 ton dari gubernur. Jika belum mencukupi, Mensos akan mengeluarkan tambahan beras.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya