Jenazah Teroris Poso Tewas Diduga Santoso

Berdasarkan ciri-ciri wajah, jenazah anggota kelompok tersebut hampir mirip dengan Santoso.

oleh Dio Pratama diperbarui 16 Jan 2016, 18:05 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2016, 18:05 WIB
Dio Pratama/Liputan6.com
DPO Kasus terorisme (Dio Pratama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Palu - Jenazah teroris anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas dalam baku tembak dengan tim gabungan TNI - Polri di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat 15 Januari lalu, diduga adalah Santoso alias Abu Wardah.

Berdasarkan ciri-ciri wajah, jenazah anggota kelompok tersebut hampir mirip dengan Santoso. Mulai dari wajah yang tirus, janggut, rambut, gigi, dan bibir serta hidung, terlihat begitu mirip.

Ciri-ciri yang mirip itu terlihat dari foto jenazah yang tersebar di kalangan jurnalis Poso dan Palu. Dalam foto, tampak jenazah menggunakan baju dan celana loreng. Terlihat pula sebilah parang yang masih terikat dipinggang jenazah.

Terkait dugaan ini, belum ada satu pun pihak berwajib memberikan komentar. Kendati demikian, informasi intelijen yang beredar menyebutkan jenazah itu adalah Santoso.


"Proses pengambilan sample DNA masih akan dilakukan. Pihak Polda belum bisa memberikan kepastian," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah, Brigadir Jendral Polisi Idham Aziz saat dihubungi dari Palu, Sabtu (16/1/2016). Kapolda mengaku saat ini masih berada di Poso.

Jenazah tersebut saat ini telah disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, setelah melalui proses evakuasi yang cukup memakan waktu lama di TKP.

Sementara di Poso, pengejaran pascabaku tembak masih terus dilakukan oleh tim gabungan TNI - Polri.

Baku tembak antara tim gabungan TNI - Polri dan kelompok teroris tersebut kembali terjadi di Pegunungan Pineba, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Jumat 15 Januari 2016, sekitar pukul 07.45 Wita hingga 10.00 Wita.

Dalam peristiwa itu, 1 anggota kelompok teroris tersebut tewas setelah terkena tembakan.

Baku tembak itu berawal dari adanya patroli rutin tim gabungan. Saat melakukan patroli, mereka tiba-tiba ditembak oleh kelompok tersebut dari arah sebuah pondok kebun yang ada di pegunungan.

Tim gabungan kemudian membalas tembakan, hingga baku tembak pun tidak terhindarkan. Baku tembak terjadi beberapa jam, bahkan tim gabungan sempat dilempari bom rakitan jenis granat oleh kelompok tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya