Liputan6.com, Jakarta - Hanya beberapa jam setelah serangan bom di kafe Starbucks, polisi mengungkap pihak yang bertanggungjawab. Polisi menuding kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS, berada di balik serangan itu. Melalui medianya, Aamaq News Agency, ISIS juga mengklaim berada di balik serangan itu, melalui jaringannya di Asia Tengggara dengan operatornya, Bahrun Naim.
Hingga koalisi Amerika Serikat kembali menyerang pusat kekuatan kelompok ekstrimis ISIS. Kali ini koalisi pimpinan Amerika Serikat membombardir basis ekonomi ISIS di Mosul, Irak.
Advertisement