Terduga Teroris Thamrin Mendadak Agamis, Dulunya Jagoan Bola

Ali tumbuh besar di RT 002 RW 003, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Masyarakat mengenal Ali sebagai seorang pemain bola di kampungnya

oleh Audrey Santoso diperbarui 17 Jan 2016, 22:10 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2016, 22:10 WIB
20160115- Aksi Kami Tidak Takut di Sarinah-Jakarta-Faizal Fanani
Sejumlah warga bersama organisasi masyarakat menggelar aksi solidaritas di Sarinah, Jakarta, Jumat (14/1/2016). Aksi '#KAMITIDAKTAKUT' menyerukan persatuan diantara masyarakat Indonesia untuk tidak takut aksi terorisme. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Terduga teroris Jakarta, M Ali (40), mengubah perilaku serta penampilannya sejak lima tahun lalu. Sebelumnya, Ali berpenampilan biasa saja. Namun penampilannya akhir-akhir ini lebih agamis dengan pakaian muslim yang melekat saban hari.

Rekan Ali, Marsad (39), menuturkan perubahan rekannya tersebut mulai terlihat ketika Ali aktif di sebuah masjid di Kompleks BPPT, Meruya, Jakarta Barat.

 

‪"(Berubah penampilan jadi agamis) Sejak lima tahun lalu. Dia sering saya lihat kalau salat di masjid di Kompleks BPPT," kata Marsad di Sanggrahan, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (1/17/2016).

Ali tumbuh besar di RT 002 RW 003, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Di mata Marsad, Ali akrab dengan olahraga sepak bola saat duduk di sekolah dasar (SD).

Dia juga dikenal sering membela kampungnya saat ada pertandingan persahabatan antarkampung. Kelihaiannya mengolah si kulit bundar juga terkenal sekampung Sanggrahan. Marsad mengungkapkan hampir semua warga kampung mengenal Ali.

"Sampai wilayah kecamatan saja sih masih ikut dulu Ali. Kalau anak-anak sekitar kecamatan sini saja sih kenal lah sama Ali," tandas Marsad.

Senada dengan Marsad, teman kecil Ali bernama Matsani (42) juga membenarkan kebolehan Ali. Namun ia memilih menekuni sepak bola dengan masuk klub Persija Jakarta Barat, sementara Ali hanya berhenti di pertandingan tingkat kecamatan saja.

"Tapi dulu saya sampai ikut klub Persija Barat. Kalau Ali sih pertandingan-pertandingan antarkecamatan saja," kata Matsani.

Ali ditetapkan sebagai terduga pelaku penyerangan Thamrin pada Kamis (14/1/2016). Ali merupakan salah satu teroris yang meregang nyawa setelah dihujani timah panas aparat kepolisian. Saat itu ia bersama pelaku lainnya yang diketahui bernama Afif terlibat kontak senjata di area parkir Menara Cakrawala, tepatnya di depan Starbucks Coffee.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya