Harapan PDIP Setelah Golkar Deklarasi Dukungan ke Jokowi

PDIP menilai dukungan itu akan lebih sempurna jika disertai berakhirnya konflik di internal Golkar yang sudah beralut-ralut.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Jan 2016, 13:31 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2016, 13:31 WIB
Ahmad Basarah
Ahmad Basarah

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyambut baik bergabungnya Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu berharap Golkar dapat ikut menyukseskan program pembangunan nasional.

"Mudah-mudahan dukungan tersebut memang didasari oleh sebuah niat baik dari Partai Golkar kubu Aburizal untuk menyukseskan pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, sesuai dengan doktrin kekaryaan yang dianut Golkar selama ini," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah, di Jakarta,  Rabu (27/1/2016)

Partai Golkar yang dibawah komando Aburizal Bakrie, telah mengikrarkan dan mengubah haluan politiknya untuk mendukung pemerintah Jokowi, saat mengadakan rapat pimpinan nasional (rapimnas) beberapa hari lalu.

Meski demikian, pria yang duduk sebagai Ketua Badan Sosialisasi MPR itu pun mengatakan, dukungan itu akan lebih sempurna jika disertai berakhirnya konflik di internal Golkar yang sudah berlarut-larut.


"Dengan demikian, dukungan tersebut akan bersifat kelembagaan secara utuh dan komprehensif dan legitimate, baik secara hukum maupun secara politik," ujar Basarah.

Dia mengatakan, masuknya Golkar sebagai pendukung pemerintah, harus bisa membawa manfaat.

"Membawa manfaat yang sebesarnya bagi proses pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi," tutur Basarah.

Meski demikian, Ketua Alumni GMNI itu pun menegaskan, tidak ada jaminan jika Golkar bergabung maka politik bisa selalu stabil.

"Tidak jaminan apapun dalam politik. Karena semua akan kembali kepada kadar kepentingan masing-masing parpol. Di samping, politik itu bersifat dinamis," ujar Basarah.

Basarah mengatakan, saat ini yang penting adalah, Jokowi harus pandai mengelola dukungan parpol sehingga akan menghasilkan lebih banyak energi positif daripada dampak negatifnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya