Liputan6.com, Jakarta - Virus Zika saat ini cukup menghantui masyarakat. Gejalanya nyaris tidak berbeda dengan serangan demam berdarah. Bahkan, penyebarannya pun melalui perantara gigitan nyamuk Aedes Aegepty.Â
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (30/1/2016), catatan Kementerian Kesehatan menyebutkan ada satu laporan atas kasus ini meski belum terkonfirmasi. Meski demikian, berbagai langkah menekan perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk harus dilakukan.
Baca Juga
Virus Zika mulai terdeteksi bulan April tahun 2015 lalu di Brasil. Virus ini menyebar dengan cepat ke 18 negara bagian di Amerika Serikat. Virus ini menyebabkan bayi lahir dengan kondisi anomali, bentuk kepala kecil dan otak tidak bisa berkembang baik.
Advertisement
Sejak September 2015, 4.000 bayi terdeteksi menderita mikrosepali akibat terjangkit virus Zika. Bahkan saat masih berada dalam kandungan, karena nyamuk Aedes Aegepty menggigit sang ibu.