Liputan6.com, Jakarta - Racun sianida yang dipakai untuk membunuh Wayan Mirna Salihin hanya membutuhkan waktu singkat untuk membunuh. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak menjelaskan, kerusakan organ tubuh akibat racun berbahaya itu sangat cepat, tak sampai 1 menit.
Dari informasi yang dikumpulkan Liputan6.com, sianida merupakan zat yang bisa mengikat atom oksigen dalam udara, apalagi di dalam materi padat. Bahkan dalam jumlah yang banyak, sianida bisa meracuni lewat udara dan langsung berakibat fatal.
"Cuma 15 detik bisa langsung masuk ke dalam sel tubuh," ujar Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Setelah masuk dalam tubuh, hanya butuh waktu 3 menit bagi sianida untuk mengganggu frekuensi pernapasan manusia. Ritme pernapasan manusia mulai tak teratur, cepat dan sangat dangkal. Serupa dengan sesak napas.
"Ini karena reaksi sianida mengakibatkan tubuh memerlukan oksigen lebih banyak," kata Musyafak.
Baca Juga
Tentunya ini memicu paru-paru bekerja ekstra dan mengganggu suplai darah ke beberapa organ tubuh vital. "Akibatnya, frekuensi pernapasan butuh lebih banyak," lanjut Musyafak.
Frekuensi pernapasan itu semakin menjadi-jadi hingga 10 menit setelah seorang manusia menelan atau menghirup sianida. Manusia kemudian akakn tak sadarkan diri, dan fase ini sangat kritis.
"Kebutuhan oksigen yang semakin banyak, aktivitas otot jantung akan mengalami gangguan," tuturnya.
Namun, saat ditanyai apakah yang dialami Mirna dan reaksi Mirna per-fasenya sama, Musyafak enggan menjelaskan. Dia hanya mengatakan, "Nanti. Meskipun saya sudah melihat (rekaman CCTV), tim penyidik yang akan menjelaskan."
Sebelumnya, Wayan Mirna Salihin meninggal usai minum es kopi Vietnam yang diduga dibubuhi racun sianida. Dari kasus ini, polisi telah menahan teman Mirna, Jessica Kumala Wongso. Jessica diduga sebagai penabur sianida di kopi Mirna. Namun, penyidik hingga saat ini belum membeberkan pola pembunuhan tersebut.