Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah merelokasi ribuan warga eks kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Mempawah, Kalimantan Barat. Mereka dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menjamin mereka dapat pulang ke daerah asalnya. Untuk menjamin hal tersebut, pihaknya telah mengirim telegram kepada kepala daerah, baik itu gubernur, bupati dan walikota di daerah tempat eks Gafatar berasal.
"Pemulangan melalui TNI dari penampungan sementara di tempat terpadu, bukan tahap akhir penyelesaian. Justru awal dari bagaimana proses ke depan," kata Tjahjo usai rapat koordinasi dengan Menko PMK Puan Maharani di kantornya, Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Advertisement
Tjahjo menjelaskan, Gafatar merupakan organisasi hasil pecahan dan pengembangbiakan organisasi serupa sebelumnya. Yang mana organisasi ini dilarang oleh pemerintah.
Baca Juga
Ia mengatakan pemerintah akan terus membina para eks Gafatar ini. Diakui Tjahjo, tak sedikit dari mereka gabung Gafatar karena dihipnotis, ikut-ikutan dan tidak tahu.
"Pemda harus hadir menjemput warganya, mensosialisasikan masyarakat setempat. Dan juga dijelaskan kepada warga setempat untuk bisa menerima. Itu tidak mudah karena masalah ideologi," kata Tjahjo.
Pihaknya akan mendata keseluruhan warga eks Gafatar selama di penampungan. Mereka akan didata e-KTP sesuai dengan nama, tanggal lahir, dan alamat lengkap.
"Sehingga kita dapat mudah mengawasi. Begitu masuk penampungan, langsung Dukcapil mendata e-KTP," pungkas Tjahjo.