Pengaruh El Nino Hingga Maret, Cek Wilayah Curah Hujan Tinggi Ini

Sutopo mengimbau agar masyarakat selalu waspada dari ancaman banjir, longsor, dan puting beliung.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Feb 2016, 12:17 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2016, 12:17 WIB
Longsor Bengkulu
Longsor menimbun jalan poros Bengkulu Utara menuju Lebong, Bengkulu. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Pengaruh El Nino terhadap curah hujan di Tanah Air sangat signifikan. Musim hujan terlambat, intensitas hujan berkurang, dan sebaran hujan tidak merata dibandingkan pola normalnya.

"Diperkirakan El Nino masih berpengaruh hingga Maret mendatang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 3 Februari kemarin.

Sutopo menjelaskan, berkurangnya curah hujan menyebabkan bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dan longsor juga berkurang, jika dibandingkan 2015.

"Januari adalah puncak musim hujan dan puncak kejadian bencana di Indonesia. Dalam periode yang sama yaitu, selama Januari 2015 dibandingkan Januari 2016, kejadian bencana banjir mengalami penurunan 43%," kata dia.

Pada Januari 2015, kata Sutopo, terjadi 101 kejadian banjir, tetapi pada Januari 2016 hanya 58 kejadian. Hal yang sama juga terjadi pada bencana longsor yang menurun 75%.

"Pada Januari 2015 terdapat 120 kejadian, sedangkan Januari 2016 terdapat 30 kali longsor," sambung dia.

Menurut Sutopo, selama Januari 2016, banjir telah terjadi 58 kali yang menyebabkan 10 meninggal, 730.914 jiwa mengungsi.


"Kerusakan rumah, 241 rusak berat, 222 rusak sedang, 197 rusak ringan, dan 9.937 unit terendam. Banjir ini terjadi di 21 provinsi dan tersebar di 51 kabupaten atau kota," jelas dia.

Sedangkan bencana tanah longsor, lanjut Sutopo, telah terjadi 30 kali, yang menyebabkan 8 jiwa meninggal, 180 mengungsi.

"Kerusakan yang ditimbulkan, 15 rumah rusak berat, 8 rusak sedang dan 63 rusak ringan. Bencana ini terjadi di 9 provinsi dan tersebar di 21 kabupaten atau kota,"  ujar dia.

Namun, menurut Sutopo, penurunan bencana ini masih perlu diwaspadai, mengingat ancaman banjir dan tanah longsor masih tetap tinggi selama Februari.

"BMKG memprediksikan bahwa curah hujan masih akan tinggi di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat yang intensitas hujannya lebih dari 300 milimeter selama Februari," papar dia.

Sutopo mengimbau masyarakat selalu waspada dari ancaman banjir, longsor, dan puting beliung.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya