Kenangan Kak Seto tentang Fitri 'Spiderkid'

Seto bercerita, beberapa waktu lalu, Fitri sempat berkunjung ke rumahnya.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 04 Feb 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2016, 20:00 WIB
7-gunung-sinabung-140211b.jpg
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi atau Kak Seto (ANTARA FOTO/Septianda Perdana).

Liputan6.com, Tangerang - Pemerhati anak Seto Mulyadi pernah berinteraksi dengan Fitri Aulia (14) atau Pipit 'Spiderkid'. Bahkan Pipit sempat bermalam di rumah pria yang karib disapa Kak Seto itu di Perumahan Taman Cirendeu Permai Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Karena itu wajar jika Kak Seto merasa kehilangan. "Sudah meninggal, sangat cepat sekali. Jujur saya sangat terkejut dan benar-benar tidak menyangka," ujar Kak Seto ketika dihubungi dari Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2016).

Dia bercerita, pada 2011 lalu, saat Fitri menginap di rumahnya, dia berbincang panjang lebar dengan bocah itu.

"Sebenarnya dia hanya butuh perhatian khusus. Dia akan menjadi mudah marah kalau ada yang tidak baik sama dia, Sebaliknya, Fitri akan sangat penurut jika didekati dengan penuh rasa kasih sayang," tutur dia.

Pria berkacamata itu bercerita, Fitri sempat dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ). Namun karena dia tidak betah dan atas permintaan ibunya, bocah itu pun dipulangkan.

Panjat Atap Rumah

Kak Seto mengatakan, Fitri si Spiderkid juga sempat diterapi dan diarahkan agar keahlian memanjatnya diakomodir oleh pemkot melalui KONI.

"Sebab dia berkali-kali minta ingin jadi sirkus saja, tapi saya arahkan pemkot untuk merekrutnya jadi ahli panjat tebing. Dan syukurlah di akhir hidupnya bakat tersebut diakomodir," ujar Seto.

Seto bercerita, beberapa waktu lalu, Fitri sempat berkunjung ke rumahnya. Namun pria yang mempopulerkan tokoh Si Komo itu sedang tak berada di rumah.  

"Sekitar sebulan atau 3 minggu lalu, dia dan penggiat anak di Tangsel datang ke rumah saya. Katanya mau ketemu, tapi saya tidak ada di rumah."

Kesal tidak bisa menemui Kak Seto, sambung dia, Fitri pun kembali beraksi dengan memanjat atap rumahnya yang berlantai 2. Sesampainya di atap, Fitri melemparkan beberapa genteng ke halaman.

Mendapat kabar tentang aksi bocah itu, Seto pun langsung bergegas pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Fitri yang masih di atas atap dibujuknya untuk turun.

"Pit, ayo sini turun. Katanya mau ketemu," tutur Kak Seto menirukan ajakannya saat bertemu Fitri. Gadis yang tak bersekolah itu langsung bergegas turun, dan langsung mencium tangan serta memeluknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya