Ahok Akan Habisi Metro Mini Secara Bertahap

Ahok habis kesabaran mengetahui ulah sopir Metro Mini. Dia menilai tidak ada cara lain selain memusnahkan Metro Mini.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Feb 2016, 12:26 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2016, 12:26 WIB
20151222-Transjakarta-JT
Kopaja melintas disamping Kopaja terintegrasi Transjakarta yang terparkir di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Selasa (22/12). Rute yang terintegrasi dengan koridor IV Dukuh Atas-Pulogadung, koridor V Ancol-Kampung Melayu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sopir Metro Mini kembali berulah. Karyawan Telkom bernama Bagus tewas. Polisi menyebut Bagus tewas karena terpental dari dalam bus.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok habis kesabaran mengetahui ulah sopir Metro Mini. Dia menilai tidak ada cara lain selain memusnahkan Metro Mini.

"Metro Mini pasti kita akan habisin secara bertahap," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (15/2/2016).

Ini merupakan kesekian kalinya Metro Mini menjadi sarana kasus kriminal.

Untuk meminimalisasi kasus kriminal di Metro Mini, sejak awal Ahok meminta para pemilik angkutan umum itu bergabung dengan Transjakarta. Ini untuk memperbaiki manajemen Metro Mini.

Armada akomodasi ini juga akan diperbarui. Keamanannya pun lebih terjamin.

Namun, solusi dari Ahok ini terganjal oleh dualisme kepengurusan Metro Mini. Meski diklaim sudah bersatu.

"Sekarang saya baru kontak PT Transjakarta bikin saja satu sistem. Kesulitan Metro Mini itu manajemennya enggak jelas siapa, sedangkan yang punya Metro Mini ada yang punya 10 unit, punya 5 unit, banyak loh, yang punya karyawan 50 banyak macem-macem," kata dia.

"Nah, saya ingin mereka langsung di bawah PT Transjakarta. Mereka kan enggak peduli mereknya. Kan, yang penting pegawainya kerja dapat uang kita akan bayar rupiah per kilometer itu aja," Ahok menjelaskan.

Terkait keamanan di angkutan umum, Ahok yakin setelah bergabung dengan Transjakarta akan jauh lebih baik.

"Memang ini enggak bisa sikat Metro Mini. Orang bilang enggak manusiawi mau kerja, kita tawarin mereka enggak mau. Sekarang kejadian demi kejadian begini sudah enggak bisa toleransi," pungkas Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya