Ini yang Dicari Polisi dari Psikologi Jessica Wongso

Pemeriksaan tersebut meliputi serangkaian wawancara dan tes tertulis untuk mengobservasi kondisi kejiwaannya berdasarkan beberapa parameter.

oleh Audrey Santoso diperbarui 16 Feb 2016, 17:22 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 17:22 WIB
Mirna Sudah Jadi Incaran Jessica Wongso Sejak di Australia?
Jessica Kumala Wongso bermasalah di Australia | Via: liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso menjalani pemeriksaan psikologi secara maraton selama 6 hari 5 malam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Pemeriksaan tersebut meliputi serangkaian wawancara dan tes tertulis untuk mengobservasi kondisi kejiwaannya berdasarkan beberapa parameter. Salah satu parameternya adalah perbandingan kemaskulinan dan kefeminiman Jessica.

"Rangkaian pemeriksaan (yaitu) diwawancara, tes tertulis misalnya pertanyaan setuju-tidak setuju. Terus untuk mengetahui beberapa parameter seperti punya sifat paranoid atau tidak, sifat kelaki-lakian atau keperempuanan," ujar Kabid Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Karena pemeriksaan bersifat observasi, ujar Musyafak, maka tim psikiater RSCM dan Jessica tak bisa hanya sekali bertatap muka. Mereka harus memiliki komunikasi yang intensif, oleh sebab itu penyidik membiarkan Jessica menetap sementara di RSCM. Hal ini juga diperlukan untuk melihat seberapa konsisten perilaku Jessica.

"Untuk mengetahui kejiwaan seseorang, enggak bisa sekali pertemuan. Enggak bisa seperti orang sakit demam, berobat, periksa lab, tahu sakit apa. (Pemeriksaan Jessica) Ini namanya pemeriksaan yang berkelanjutan. Makanya dilakukan observasi," jelas Musyafak.

Polisi memboyong Jessica ke RSCM untuk pemeriksaan psikologis dengan alat khusus, Kamis 11 Februari lalu. Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan nantinya hasil kejiwaan Jessica yang relevan dengan alat bukti polisi akan digunakan untuk memberatkan Jessica di persidangan.

Jessica yang sudah 17 hari mendekam di sel penjara enggan mengakui perbuatan yang disangkakan polisi. Hal itu membuat polisi kesulitan menemukan motif pembunuhan yang diduga dilakukan Jessica terhadap Mirna di Olivier Cafe Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari lalu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya