JK Angkat Bicara Soal Perseteruan Ahok dan Pentolan Kalijodo

JK mengatakan Ahok harus menampung aspirasi Daeng Aziz. Namun, aspirasi tak bisa menghambat penertiban.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 16 Feb 2016, 18:46 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 18:46 WIB
20150625-Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara soal perseteruan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pentolan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Daeng Aziz. JK menilai Daeng Aziz tidak melindungi kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, dari penertiban.

"Saya kira tidak lindungi oleh Daeng Azis, hanya dia berharap ada sosialisasi, ada waktu," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Menurut dia, aspirasi masyarakat tidak boleh dikesampingkan. Pemerintah daerah harus menampung itu. Namun, aspirasi tak bisa menghambat penertiban.

"Ya tentu punya aspirasi dan paling penting jalankan hukum dengan baik dengan tertib. Bukan soal dengan siapa tetap pemerintah harus menjalankan hukum dengan baik," JK menegaskan.

Sebelumnya, ‎Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memberikan ancaman pada Daeng Aziz agar tidak membuat ulah.

"Negara ini tidak diatur oleh preman, berkali-kali saya bilang. Ingat itu," ucap Luhut di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa.

Dia pun meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melakukan penertiban sesuai dengan aturan yang berlaku. Kalijodo akan ditertibkan karena daerah itu termasuk sebagai jalur hijau.

Mantan Kepala Staf Presiden itu mengatakan pemerintah pusat akan menjadi backing dari pemerintah daerah. Namun, ia berharap agar masalah ini bisa diselesaikan Ahok tanpa campur tangan pemerintah pusat.‎

"Ya iya dong. Pasti‎ back up bawahan kita. Masa tidak kita back up," Luhut menandaskan.‎

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya