Warga Kalijodo Ajak Ahok Ngobrol Sambil Ngopi Seperti Jokowi Dulu

Syarif berani pasang badan untuk menjamin keselamatan Ahok jika benar datang ke Kalijodo.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Feb 2016, 10:29 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 10:29 WIB
20160211-Mengintip Lokalisasi Kalijodo yang Berusia Setengah Abad
Warga yang melintasi kawasan Kalijodo pada siang hari di Jakarta, Kamis, (11/02). Ada puluhan Cafe esek - esek dan lebih dari 400 PSK yang bekerja disana. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengirimkan surat peringatan pertama atau SP 1 kepada warga Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara. Pria yang karib disapa Ahok itu meminta warga untuk mengosongkan dan membongkar sendiri bangunan rumahnya.

Namun, warga Kalijodo mengaku belum mengetahui kabar itu. Salah satunya warga RT 004 RW 005 Penjaringan, Jakarta Utara, bernama Syarif Min (56).

Karena itu Syarif meminta sosialisasi dari pihak Pemprov DKI Jakarta. Dia juga mengundang Ahok untuk bertandang ke Kalijodo.

"Kita enggak tahu ada begituan. Harusnya ada sosialisasi. Makanya Ahok ke sinilah, ngopi-ngopi sama kita. Kayak Jokowi dulu waktu jadi Gubernur. Sering ngajak ngobrol warga. Kita ini kan bukan bebek," ujar Syarif di lokasi, Kalijodo, Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Menurut dia, apa yang dilakukan jajaran Ahok hari ini, seperti melakukan intimidasi kepada warga.

"Ini kan yang baru datang pasukan, sambil bawa senjata. Kayak intimidasi. Nah kita itu inginnya, Ahok ngborol. Jelaskan kayak apa? Kita di mana tinggalnya? Misalnya kalau rusun, rusunnya kayak apa?" ujar Syarif.

Dia pun berani pasang badan untuk menjamin keselamatan Ahok, jika nanti memang benar-benar ke Kalijodo.

"Saya siap kok pasang badan. Saya kasih jaminan. Enggak akan ada warga berani nyolek Ahok dah. Kita itu ingin bener ngobrol sama Ahok aja," tandas Syarif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya