Ahok: Kantong Plastik Rp 200 Tak Ada Artinya buat Orang Jakarta

Dengan harga Rp 200 itu, Ahok juga tidak yakin akan menimbulkan efek jera bagi warga Jakarta yang suka membuang sampah plastik.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Feb 2016, 23:18 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2016, 23:18 WIB
20151230-Ahok
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima keputusan penentuan harga kantong plastik berbayar di Jakarta, yakni Rp 200. Meski menurut dia, harga itu terlalu murah untuk kampanye pengurangan peredaran plastik.

"Kalau boleh ya kita naikin. Kalau Rp 200 perak mah enggak ada artinya buat orang Jakarta. Kencing saja Rp 2.000," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (22/2/2016).

Mantan Bupati Belitung Timur itu memang tidak mau melangkahi aturan di tingkat pusat dalam hal penentuan harga. Karena itu, untuk sementara dia akan membiarkan saja aturan ini berjalan lebih dulu.

 

"Set‎uju saja. Kita mesti lihat bertentangan tidak dengan aturan yang lebih atas," jelas dia.

Dengan harga Rp 200 itu, Ahok juga tidak yakin akan menimbulkan efek jera bagi warga Jakarta yang suka membuang sampah plastik. Sehingga pertimbangan untuk menaikkan harga plastik jadi perhatian.

"Saya enggak tahu ada efek jera atau tidak. Tapi tidak bisa menghapus kantong plastik. Kan ada juga orang yang memang datang, butuh. Saya kira ya Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5000‎, orang masih lebih berasa gitu loh," pungkas Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya