Liputan6.com, Tangerang Selatan - Ikut serta dalam diskusi dengan Grand Syekh Al Azhar Mesir, Profesor Ahmed Al-Thayyeb, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan tampak antusias. Dia pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meminta tanggapan mengenai permasalahan sosial di Indonesia.
Sebelum mengajukan pertanyaannya, Anies terlebih dulu memaparkan pandangannya mengenai situasi Indonesia yang sudah tergerus arus globalisasi.
"Kita berada dalam era ketidakpastian, teknologi, serta arus globalisasi. Mau tidak mau, kita menghadapi situasi seperti saat ini. Entah masa depan lagi seperti apa," kata Anies di Pusat Studi Alquran South City, Pondok Cabe Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Selasa (23/2/2016).
Anies pun kemudian bertanya bagaimana pemerintah harus bersikap secara agama maupun sosial. "Bagaimana kita memberikan pondasi untuk aturan baru yang disesuaikan dengan zamannya?" tanya Anis.
Baca Juga
Pertanyaan itu pun dijawab sejelas-jelasnya oleh Ahmed Al-Thayyeb. Menurut dia, memang benar apa yang diutarakan Anies. Sebab mau tidak mau negara harus menghadapi pembangunan dan pengembangan teknologi yang semakin pesat.
"Namun, saya yakin bahwa kita tidak akan bisa menyelesaikan masalah dunia secara keseluruhan. Sehingga, kita selesaikan saja masalah dalam negeri masing-masing," jawab Grand Syekh itu.
Namun, lanjut dia, penyelesaian masalah jangan sampai menimbulkan atau meninggalkan permasalahan baru. Justru harus serentak dan adil dalam menyelesaikan masalah di berbagai aspek kehidupan bernegara, tidak bisa menyelesaikan masalah pendidikan lantas kemiskinan diabaikan. Begitu juga sebaliknya.
"Untuk membentengi diri, sebaiknya kita memelihara image, akhlak, dan perilaku sebagaimana dikatakan Rasulullah. Itu saja," pungkas dia.
Di luar diskusi, Anies mengaku bangga dan lega. Sebab, Pusat Studi Alquran binaan Ahmed Al Thayyeb yang juga bekerja sama dengan Universitas Al Azhar Kairo Mesir, ada di Indonesia. Dengan begitu, anak bangsa diharapkan bakal semakin cerdas dan tinggi akhlaknya.