Ratusan Polisi Geledah Apartemen Kalibata City, Penghuni Panik

Dalam razia ini, aparat gabungan hanya menjaring kurang dari 10 WNA untuk menjalani tes urine.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 25 Feb 2016, 12:43 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2016, 12:43 WIB
20160225-Ratusan Aparat Gabungan Gelar Razia Narkoba di Kalibata City-Jakarta
Personel kepolisian terlihat berjaga di luar Apartemen Kalibata City, Jakarta, Kamis (25/2). Ratusan petugas gabungan melakukan razia di kawasan tersebut dalam rangka mengantisipasi peredaran dan penyalahgunaan narkoba. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan aparat gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, TNI, dan Ditjen Imigrasi menggeledahApartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Razia ini dilakukan untuk men‎yelidiki dugaan peredaran narkoba.

Ratusan polisi berseragam lengkap menyisir 10 tower yang ada di apartemen itu. Beberapa anjing pelacak juga dikerahkan. Kedatangan aparat ini sempat membuat panik penghuni apartemen.

"Kaget banget ada banyak polisi di sini. Ada apaan sih?" tutur Ani, penghuni Tower Jasmine, Apartemen Kalibata City, Kamis (25/2/2016).

Ani mengaku tidak mengetahui adanya peredaran narkoba di Apartemen Kalibata City. Dia berharap aparat dapat menangkap para pengedar narkoba yang beroperasi di apartemen itu.

"Resah bangetlah kalau memang ada peredaran narkoba di sini. Semoga cepat tertangkap," tutur perempuan 24 tahun itu.


Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, seorang bocah sempat histeris saat melihat polisi bersenjata dan seekor anjing pelacak melintas di depannya. Apalagi, anjing tersebut berjalan tanpa diikat rantai.

‎Razia gabungan ini menyasar warga negara asing (WNA) yang tinggal di Apartemen Kalibata City. Mereka disinyalir kerap melakukan transaksi narkoba di apartemen yang berlokasi tak jauh dari Taman Makam Kalibata itu.

Informasi razia ini diduga bocor, sehingga para bandar narkoba WNA itu sudah terlebih dulu melarikan diri sebelum aparat tiba di apartemen.

Selain itu, razia juga digelar pada pagi hari. Padahal, transaksi narkoba para bandar narkoba itu biasanya terjadi pada malam hari.

Dalam razia ini, aparat gabungan hanya menjaring kurang dari 10 WNA untuk menjalani tes urine.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya