Usai Kantor Ketua, Penyidik Geledah Ruang Wakil Ketua DPRD DKI

Petugas turun 1 lantai dari lantai 10 tempat Ketua DPRD DKI Jakarta berkantor.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Mar 2016, 17:25 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2016, 17:25 WIB
 Petugas kepolisian dari Bareskrim Polri menggeledah gedung DPRD DKI Jakarta.
Petugas kepolisian dari Bareskrim Polri menggeledah gedung DPRD DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Bareskrim Polri melanjutkan penggeledahan di kantor DPRD DKI Jakarta. Setelah ruang Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, penyidik langsung mengeledah ruangan mantan Ketua DPRD Ferrial Sofyan.

Petugas turun 1 lantai dari lantai 10 tempat Ketua DPRD berkantor. Mereka lalu memasuki ruang Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta 4 tempat Ferrial Sofyan berkantor.

Seperti penggeledahan awal, penyidik ditemani Sekretaris Dewan Muhammad Yuliadi. Yuliadi pun tidak banyak berkomentar.

"Ada sekitar 7 penyidik yang melakukan penggeledahan pimpinan Pak Indarto (Kasubdit V Bareskrim Polri AKBP Indarto)," kata Yuliadi di lokasi, Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Sampai saat ini, penyidik masih melakukan penggeledahan di ruangan politikus Partai Demokrat itu. Ruangannya juga dijaga seorang pegawai di pintu masuk ruangan.

Sebelumnya petugas kepolisian dari Bareskrim Polri mendatangi Gedung DPRD DKI Jakarta. 6 petugas kepolisian datang ke DPRD sekitar pukul 14.10 WIB dan langsung menuju ruang kerja Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di lantai 10.

Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Kombes Erwanto Kurniadi membenarkan penggeledahan tersebut.

"Iya, sedang ada kegiatan geledah di ruangan ketua DPRD," kata Erwanto.

UPS

Penggeledahan tersebut, sambung Erwanto, bagian dari penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di sejumlah sekolah di Jakarta pada APBD Perubahan 2014.

"Penggeledahan masih terkait UPS. Saat ini masih berlangsung," ucap dia.

Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri sebelumnya menetapkan status tersangka terhadap 5 orang atas kasus tersebut.

Mereka adalah mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Jakarta Menengah, Jakarta Pusat Zaenal Soleman.

Kemudian ada 2 anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, M Firmansyah dan Fahmi Zulfikar, serta Hary Lo yang merupakan pihak swasta.

Dalam perjalanannya, baru Alex Usman yang berkas perkaranya masuk ke persidangan. Dalam kasus ini, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung juga telah diperiksa.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya