Liputan6.com, Denpasar - Perayaan Nyepi umat Hindu di Bali kali ini terasa sangat spesial. Sebuah fenomena alam menyertai pergantian tahun saka 1938, yakni gerhana matahari.
Sejumlah warga di perumahan Ayung Resort, Sibag Kaja, Badung tidak melewatkan kesempatan yang hanya terjadi 350 tahun sekali di tempat yang sama ini. Padahal, saat Nyepi warga Bali dilarang ke luar rumah atau melakukan aktivitas apapun.
Menggunakan peralatan sederhana berupa lembar film rontgen bekas, sejumlah warga menyaksikan pergeseran bulan menutupi matahari. Meski Bali hanya mendapatkan 80% saja, namun fenomena ini cukup memberikan pelajaran berharga bagi anak-anak.
Baca Juga
"Sudah mulai, gerhananya sudah mulai," kata Rara Ayu, seorang anak yang tengah menyaksikan gerhana matahari, Rabu 9 Maret 2016.
Di Bali, pergerakan bulan menutupi matahari mulai terlihat pukul 07.30 Wita. Perlahan-lahan bayangan bulan mulai menutupi sisi sebelah kanan matahari.
"Lihat deh, mataharinya seperti bulan sabit," ungkap Sylvia menemani anaknya.
Pukul 08.30 Wita, gerhana pada puncaknya di Bali. Meski tidak tertutup total, fenomena ini cukup menarik perhatian warga di Bali yang tengah merayakan Nyepi.