Foto Rontgen Jadi Alat Favorit Melihat Langsung Gerhana Matahari

Nur Baeti sengaja menggunakan foto rontgen karena mudah dan tak perlu membeli.

oleh Yandhi DeslatamaAndreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Mar 2016, 09:13 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2016, 09:13 WIB
Foto Rontgen jadi Alat Favorit Melihat Langsung Gerhana
Warga banten menyaksikan gerhana matahari total. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata memakai kacamata khusus bukan satu-satunya cara untuk melihat gerhana matahari total (GMT). Fenomena alam tersebut dapat dilihat langsung menggunakan media lain.

Bahan yang digunakan untuk melihat kejadian alam langka ini adalah hasil rontgen foto menggunakan sinar X. Bahkan ketika gerhana terlihat di Ancol, seperti yang dipantau Liputan6.com, lebih banyak warga yang menggunakan media tersebut dibanding kacamata khusus.

Salah seorang pengunjung, Nur Baeti mengaku memilih menggunakan foto rontgen karena mudah dan tak perlu membeli atau mencari, sudah punya di rumah.

"Saya tes pakai (foto rontgen) ini tahunya bisa (terlihat) jelas. Saya tahu ini dari (informasi di) tv," ucap ibu asal Tanjung Priok yang datang ke Ancol bersama anak dan suaminya, kepada Liputan6.com, Rabu (9/3/2016).

Suami Nur Baeti pun sependapat ketika ditanya soal penggunaan foto rontgen. "Ini jelas, dan saya yakin aman," ucap Darus suami Nur Baeti.

Darus menambahkan, dia dan keluarganya memang sudah lama menunggu fenomena GMT. Bahkan, saking antusiasnya, ia bersama keluarga kecilnya itu sudah berada di Ancol sejak subuh.

"Kita penasaran ingin lihat (gerhana) ini," ucap Darus.

Warga Banten juga Gunakan Foto Rontgen

Tak hanya terjadi di Jakarta, Warga Kota Cilegon, Banten juga menggunakan media serupa, yakni hasil foto X-ray untuk melihat GMT.

"Kelihatannya kayak bulan sabit gitu, tapi nggak bisa keliatan penuh," kata Zainatus Solihati, salah satu warga Desa Kebondalem, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten, saat ditemui di halaman rumahnya.

Warga Banten lainnya merasa kecewa tak bisa melihat gerhana matahari total di wilayahnya. "Cuma bisa foto pakai handphone, tapi nggak jelas juga hasilnya," kata warga lainnya, Meilita Ayu Pratiwi, di tempat yang sama.

Sementara itu, ribuan warga Banten lainnya melangsungkan salat gerhana yang dipusatkan di Masjid Agung Serang, guna mensyukuri kebesaran Allah SWT.

"Sebagai masyarakat Banten yang beragama Islam, mari kita ucapkan rasa bersyukur dengan melakukan salat gerhana atas keindahan dan keagungan Allah SWT atas peristiwa gerhana ini," kata Wali Kota Serang Tb Haerul Jaman, saat ditemui di Masjid Agung Serang.

Adapun, organisasi Islam dan pendidikan tertua di Banten, Mathla'ul Anwar, meminta semua pihak untuk tidak mempercayai takhayul saat maupun sesudah terjadinya GMT.

"Agar kita semua berdoa untuk kemaslahatan umat dan bangsa. Peristiwa gerhana merupakan tanda bagi kebesaran Allah SWT, juga bisa dijelaskan melalui pengetahuan modern," kata Ketua I DPP Mathla'ul Anwar, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya