Perilaku Satwa di Ragunan Berubah Usai Gerhana Matahari

Perubahan perilaku terlihat pada sejumlah hewan di antaranya pada jenis primata dan beberapa jenis burung.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 09 Mar 2016, 23:12 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2016, 23:12 WIB
20160101-Awal 2016, Jumlah Pengunjung Ragunan Meningkat
Pengunjung mengabadikan seekor burung Pelikan di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Jumat (1/1). Jumlah pengunjung Taman Margasatwa Ragunan pada libur awal tahun 2016 mencapai lebih dari 100.000 orang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana matahari yang juga terjadi di Jakarta, membuat sejumlah satwa di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mengalami perubahan perilaku.

Humas Taman Marga Satwa Ragunan (TMR) Wahyudi Bambang mengatakan, perubahan perilaku terlihat pada sejumlah hewan di antaranya pada jenis primata dan beberapa jenis burung.

"Yang terlihat itu seperti pada kera dan monyet. ‎Sebelum terjadi gerhana, mereka berada di luar kandang makan, bermain dan melakukan aktivitas normal. Tapi setelah gerhana, mereka masuk ke rumahnya dan pergi tidur lagi," ujar Wahyudi saat dihubungi, Rabu, (9/3/2016).

‎Selain kera dan monyet, primata lain yang mengalami perubahan perilaku yaitu siamang. Primata yang gemar mengeluarkan suara keras itu, tiba-tiba terdiam dan memilih untuk pergi ke kandang saat gerhana terjadi.

"Siamang yang biasanya aktif bersuara keras, saat gerhana muncul, mereka juga memilih untuk balik ke kandang," ucap dia.
‎


Selain itu, untuk hewan jenis burung, yang tampak mengalami perubahan sikap salah satunya yaitu burung pelikan. Perubahan sikap pelikan terlihat dari aktivitasnya yang tiba-tiba berubah. Sebagian dari burung pemakan ikan tiba‎-tiba terdiam dan mengalami perubahan saat mengetahui hari mulai gelap.

"Mereka tampak seperti tercengang dan terbengong-bengong menyaksikan perubahan terang menjadi gelap secara mendadak tersebut. Biasanya pagi pun di masuk air, tapi ini tidak. Lebih jauh, dia bahkan tidak makan, tidak bergerak, dan ada yang tidur juga," kata Wahyudi. ‎
‎
Menurut dia, perubahan perilaku yang terjadi pada hewan saat gerhana merupakan hal yang wajar. Ia pun berharap peristiwa tersebut dapat turut menjadi daya tarik bagi pengunjung yang datang dan bahan kajian bagi keilmuwan flora dan fauna.

‎Terkait dengan jumlah kunjungan di TMR hari ini, Wahyudi mengatakan TMR sudah dibanjiri pengunjung hingga puluhan ribu orang sejak pagi. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke TMR dipengaruhi karena adanya prosesi salat gerhana dan juga bertepatan hari libur nasional.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya