Liputan6.com, Jakarta - Sayur dan tahu di pasar tradisional di Jakarta Barat terbukti mengandung bahan pengawet mayat atau formalin.
Bahan makanan berbahaya itu terungkap saat Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Jakarta Barat menggelar razia mendadak. Renova Ida Siahaan selaku kepala Suku Dinas turut serta.
Di Pasar Jembatan Dua, Tambora, Jakarta Barat, Renova dan timnya menemukan sayur cuisine asin dan tahu positif mengandung formalin atau bahan pengawet mayat. Untuk gertakan awal, Renova menempelkan stiker yang membuat malu pedagang. Tapi stiker itu tak terlalu besar.
Baca Juga
Menurut Renova, itu awal dari peringatan dengan memberikan efek jera pada pedagang menjual bahan makanan mengandung zat berbahaya. Renova dan timnya menempel stiker bertuliskan 'Komoditas di Pedagang Ini Sudah Diperiksa Dengan Laboratorium Dengan Hasil Positif Mengandung Bahan Kimia Berbahaya'.
"Itu sanksi sosial bagi mereka. Stiker itu pun jangan sampai dicabut sampai jangka waktu 2 bulan," kata Renova usai razia di Pasar Jembatan Dua, Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Sesuai program kedinasannya, Sudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan mengusung target pasar tradisional zero formalin. Masih ada sasaran pasar lainnya, namun Renova enggan mengatakannya.
"Hari ini kita lakukan sidak di Pasar Jembatan Dua, Jembatan Lima, Jembatan Besi, Pos Pengumben, dan Pasar Kedoya. Jadi setiap hari 5 pasar kita datangi," ucap Renova.
Advertisement
Dari 5 pasar yang di razia, pihaknya baru menemukan 3 pedagang di pasar Jembatan Dua yang menggunakan formalin.
"Hasilnya baru di Pasar Jembatan Dua, 3 orang di sana positif menggunakan formalin, kalau pasar lainnya masih kita proses," jelas Renova.