Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan, lokasi jatuhnya helikopter TNI AD di desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, tergolong bukan wilayah rawan aksi terorisme. Ia pun menegaskan, jatuhnya helikoter TNI itu bukan karena diserang kelompok radikan pimpinan Santoso.
"Kalau serangan (kelompok teroris) dipastikan tidak ada, karena itu bukan daerah rawan tapi pemukiman dekat bandara," kata Badrodin usai serah terima jabatan perwira tinggi di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/3/2016).
Baca Juga
Penyelidikan penyebab pasti kecelakaan helikopter jenis Bell 412 EP dengan nomor HA-5171 yang jatuh sekitar pukul 18.30 WITA, sepenuhnya adalah kewenangan pihak TNI. Berdasarkan penyelidikan sementara, penyebab jatuhnya heli karena faktor cuaca yang cukup buruk.
"Tapi bisa juga penyebab lain," kata jenderal bintang 4 ini.
Saat ditegaskan adanya keterlibatan kelompok Santoso dalam kecelakaan tersebut, Kapolri membantahnya.
Advertisement
"Kayanya tidak ada," kata Badrodin.
Para perwira dan personel TNI AD tersebut, Badrodin menjelaskan, baru saja selesai melakukan briefing di wilayah Napu, Sulawesi Tengah (Sulteng). ]
"Informasi yangg diterima habis melaksanakan briefing di Napu, kemudian akan kembali ke Poso. Dan itu sudah masuk ke Kota Poso," ujar Badrodin.