Liputan6.com, Jakarta - Ratusan anggota TNI Angkatan Darat (AD) Batalyon 511 Blitar melakukan salat gaib mendoakan anggota TNIÂ yang meninggal setelah helikopter yang ditumpangi jatuh di Poso, Sulawesi Tengah.
"Kami ingin mendoakan rekan yang gugur dalam peristiwa kecelakaan helikopter. Mereka menjalankan tugas negara, menjaga kedaulatan NKRI," kata Perwira Pembinaan Mental TNI AD Batalyon 511 Blitar Kapten Infanteri Sulistyono di Blitar, Jawa Timur, Senin (21/3/2016) seperti dikutip dari Antara.
Salat gaib dilakukan di Masjid Al Hidayah di area markas TNI AD Batalyon 511 Blitar di Kelurahan Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Advertisement
Ratusan anggota mengikuti salat tersebut dengan masih mengenakan pakaian dinas. Mereka salat bersama dengan khusyuk dipimpin oleh imam yang juga anggota TNI.
Selain diikuti anggota TNI AD, salat gaib juga diikuti para pegawai sipil TNI.Â
Baca Juga
Menurut Sulistyono, potensi kecelakaan di dalam menjalankan tugas memang selalu ada. Namun, ia menegaskan bahwa tugas yang diemban TNI AD sangat mulia, berusaha menjaga keutuhan negara.
"Ini dapat diambil hikmahnya, tugas TNI adalah tugas yang suci, menjaga keutuhan negara," katanya.
Helikopter yang ditumpangi 13 orang anggota TNI jatuh di Poso, Minggu 20 Maret 2016 sekitar pukul 17.55 WITA. Diduga pesawat itu jatuh setelah tersambar petir. Seluruh korban meninggal dunia.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII Wirabuana Kolonel Inf I Made Sutia menegaskan jatuhnya pesawat tersebut karena cuaca dan bukan faktor lainnya.
Saat ini proses identifikasi 13 korban telah selesai dilakukan di RS Polri, Jakarta Timur. Dalam proses tersebut, melibatkan sebanyak delapan orang dokter forensik dari tim disaster victim identification (DVI).
Rencananya, jenazah para korban dibawa kembali ke pangkalan TNI Angkatan Udara di Halim Perdanakusuma. Di sana akan ada upacara pelepasan jenazah secara militer sebelum dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.