Liputan6.com, Bogor - Satu dari lima peserta arung jeram di Sungai Cisadane, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, hilang terseret arus. Korban bernama Dedi Setiawan (49) itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Korban dan beberapa rekannya mengikuti arung jeram sekitar pukul 11.30 WIB, Rabu (23/3/2016).
Bermula saat 40 orang pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Sumedang melakukan arung jeram dengan titik awal di Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor sekitar pukul 09.00 WIB.
Setiba di lokasi kejadian, tepatnya di Kampung Klapa Nunggal, Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Cijeruk, sekitar pukul 11.30 WIB, satu perahu yang ditumpangi lima orang staf sekretariat daerah Pemkab Sumedang terbalik akibat menghantam batu.
Baca Juga
Lima orang terseret arus sungai. Empat korban berhasil menyelamatkan diri, sedangkan satu orang lainnya terseret arus. "Dari lima orang, satu ditemukan meninggal dunia, empat orang lainnya selamat," ujar Kapolsek Carungin Ajun Komisaris Hariyanto.
Beberapa saat kemudian, satu orang lainnya berhasil dievakuasi oleh tim rescue rafting Koncara, dari pihak pengelola jasa wisata arung jeram tersebut.
"Satu korban atas nama Dedi meninggal saat perjalanan menuju RSUD Ciawi," ujar Hariyanto.
Dia menduga ada unsur kelalaian dari pihak pengelola wisata arung jeram. Karena itu, pihaknya akan memeriksa lebih lanjut terhadap pengelola wisata rafting tersebut.
"Masih banyak pengelola yang lalai dan tidak melakukan sertifikasi pemandu," ujarnya.
Sementara dari hasil pemeriksaan, kata dia, ke-40 pegawai Pemkab Sumedang telah mengantongi surat izin jalan.
Selama ini, sungai Cisadane sering digunakan untuk pecinta olahraga arung jeram. Selain untuk wisata air, sungai tersebut juga sering digunakan untuk latihan arum jeram.