Ahok Pastikan Bakal Gusur Lagi Rumah Warga di Waduk Pluit

Ahok akan menertibkan permukiman penduduk di Waduk Pluit sambil menunggu fasilitas rumah susun siap. Paling tidak baru dilakukan pada 2019.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Mar 2016, 06:46 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2016, 06:46 WIB
20160324-Ahok-Menteri-Luar-Negeri-Belanda-Waduk-Pluit-Jakarta
(Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengajak Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders ke permukiman padat penduduk di sebelah Waduk Pluit, Jakarta. Saat itu Ahok menyampaikan pada warga akan menertibkan rumah mereka.

Awalnya, Ahok mengajak Koenders melihat pompa Waduk Pluit dan peran penting tanggul bagi rumah warga. Hal ini sangat penting untuk menahan banjir dan rob saat air laut pasang.

Usai melihat-lihat permukiman warga, Ahok sempat mengajak berbincang seorang nenek yang kebetulan keluar dari rumahnya. Ahok memastikan sudah tidak banjir lagi sejak dibangun tanggul.

"Tahun ini enggak ada banjir, Bu?" tanya Ahok di Waduk Pluit, Jakarta, Kamis, (24/3/2016).

Sang nenek mengatakan sekarang kondisi sudah lebih baik. Sebelum adanya tanggul, rumahnya selalu terendam banjir hingga sedengkul orang dewasa. "Kalau sekarang belum, Pak," kata nenek berbaju hitam itu.

Ahok tertawa mendengar jawaban sang nenek. Dia merasa warga itu tidak yakin benar tanggul bisa menahan air. "Kurang beriman ini," ujar Ahok.

Saat itu pula Ahok menerangkan akan menertibkan permukiman penduduk di lokasi itu sambil menunggu fasilitas rumah susun siap. Hal itu paling tidak baru bisa dilakukan pada 2019.

"Ibu nanti harus pindah karena di sini masih bahaya. Kalau airnya tumpah, wah mati kita nih," kata Ahok.

"Bisa 10 ribu orang meninggal kalau tanggulnya roboh. Bagaimana membangun tanggul yang di depan, terusin nutupin sampe ini Pelabuhan Nizam Zaman nanti tanggulnya kalau airnya 2,8 meter ini kan terus turun juga dana kita. Lebih aman kita bangun 3,8 meter lebarnya," Ahok menjelaskan.

Harus Pindah Sekaligus

Tanggul baru nantinya akan dibangun di depan tanggul yang sudah ada. Karena kalau membangun tanggul di dalam harus merubuhkan rumah warga, sedangkan rusun belum siap. Ahok memperkirakan pengerjaan bisa dimulai pada 2017, sehingga 2019 atau 2020 sudah bisa teralisasi.

"Saya kan tidak tahu akan ada di kantor DKI atau tidak setelah Oktober 2017. Makanya saya siapkan planning ini akan terus jalan. Saya tidak di kantor pun akan jalan, ini penting kita siapkan," tutur Ahok.

Rumah susun baru yang akan dibangun juga tak akan jauh dari Rusun Muara Baru. Karena itu, pembangunan harus benar-benar menyeluruh, sehingga tidak ada satu pun warga yang tertinggal.

"Kalau mau mindahin orang harus lengkap, ada yang enggak pindah, nanti iri dong. Makanya kalau mau mindahin orang bangunnya sekaligus, biar adil. Makanya saya bilang kalau bangun sesuatu enggak boleh nanggung-nanggung, sama kayak kami enggak gusur dulu karena rumah susun belum jadi," pungkas Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya