Geliat Joki di Tengah Rencana Penghapusan 3 In 1

Mereka masih tetap beroperasi meski Ahok mengancam akan menghapuskan.

oleh Muslim AR diperbarui 30 Mar 2016, 09:12 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2016, 09:12 WIB
20160329-Joki-3-in-1-Jakarta-IA
Joki 3 in 1 menawarkan jasa tumpangan kepada kendaraan roda empat di Senayan, Jakarta, Selasa (29/3). Gubernur DKI Jakarta Ahok berencana menghapus kebijakan 3 in 1 di jalan-jalan protokol. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Meski Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menghapuskan 3 in 1 di jalur protokoler Ibu Kota, para joki bergeming. Mereka tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa, menunggu pengendara yang membutuhkan jasa tumpangan mereka.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (30/3/2016) di Jalan Gatot Subroto, tepatnya tidak jauh dari Kantor BPK arah Semanggi, berderet sekitar 30-an joki 3 in 1.

Mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan, tua-muda, bahkan tidak sedikit kaum ibu yang menggendong balita, tidak mengindahkan deru dan polusi kendaraan yang melintas. Sebagian dari anak tersebut terlihat tertidur di dalam kain gendongan.

Joki 3 in 1 kepada kendaraan roda empat di Senayan, Jakarta, Selasa (29/3). Akibat banyaknya anak yang dieksploitasi menjadi penumpang sewaan Gubernur Ahok berencana menghapus kebijakan 3 in 1 di jalan-jalan protokol. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pantauan serupa juga terlihat di Jalan Haji Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, tepatnya di dekat Kantor Penghubung Pemerintah Sulawesi Selatan.

Namun, jumlah mereka tidak sebanyak biasanya. Sampai dengan pukul 08.00 WIB, ada empat joki yang mangkal di jalan tersebut. Beberapa di antaranya bahkan sudah mendapat pelanggan.

Padahal di kawasan ini, sampai dengan pukul 09.00 WIB, biasanya masih berjajar para joki.

Pemandangan lain terlihat di antara para joki yang mangkal di Jalan Haji Agus Salim. Yaitu, sepeda motor dengan seorang yang duduk di atas joknya.

"Jadi, kalau ada razia tinggal naik motor saja," kata salah seorang joki perempuan, Lela, saat ditemui Liputan6.com, Rabu (30/3/2016).

Rencana penghapusan jalut 3 in 1 menyusul pengungkapan yang dilakukan Polres Metro Jakarta Selatan terhadap kejahatan perbudakan anak.

Ahok mengapresiasi langkah kepolisian dalam mengungkap kejahatan tersebut. Bahkan, dia melihat ada dugaan kejahatan serupa di jasa penumpang 3 in 1.

"Sebenarnya enggak perlu ada 3 in 1 juga. Kalau pada bawa-bawa bayi begitu, dikasih obat bayinya biar enggak mengganggu yang bawa mobil. Ini kan enggak benar," ucap Ahok, Senin 28 Maret

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya