Liputan6.com, Bogor - Aktivitas siswa SMK Grafika Mardi Yuana di Jalan Siliwangi, Kota Bogor, Jawa Barat, terpaksa dihentikan karena atap ruang kelas roboh pada Rabu (29/3/2016).
Ambruknya atap ruang kelas tersebut akibat angin kencang yang sempat melanda kota Bogor pada Selasa 29 Maret 2016 sore. Hujan dan angin kencang telah merusak atap kelas hingga menimpa bangku dan kursi serta peralatan praktikum.
Kepala SMK Mardiyuana Yohanes Mintarjo menyebutkan, ada 7 ruangan yang mengalami rusak berat. 2 ruang kelas, 1 ruang praktikum, 1 mushola, dan 3 kantin.
"Kegiatan belajar mengajar dihentikan dan diliburkan selama dua hari," kata Yohanes.
Baca Juga
Ia menambahkan, untuk sementara pihaknya akan menumpang di SD Mardi Yuana agar aktivitas belajar mengajar tetap dapat berlangsung.
"Begitu juga untuk ujian nasional pada hari Senin nanti, kami akan pinjam ruang kelas SD," kata dia.
Yohanes menegaskan, insiden tersebut murni disebabkan oleh hujan deras disertai angin kencang. Akibat kejadian ini 8 orang mengalami luka sehingga harus dilarikan ke RS Vania.
"Dari 8 orang, 1 orang atas nama Raja Lucas sampai sekarang masih dirawat di rumah sakit," terang Yohanes.
Kedelapan korban tersebut antara lain, Raja Lukas (16), Netanya Agne (16), Margaretha Ayu (16), Asylfa Sekar (16), Nicholas Fernando (17), Badriah (57), Tan Siok Nio (60), dan Dikdik Setiawan (41).
Dari delapan orang, 5 orang di antaranya siswa kelas 1 SMK Grafika, 1 guru sekolah dan 2 penjaga kantin.