Menko Luhut Ingatkan Eratnya Korelasi Narkoba dan HIV

HIV menyebar melalui jarum suntik dari konsumsi obat-obat terlarang.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 05 Apr 2016, 11:57 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 11:57 WIB
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menggelar konferensi pers terkait demo sopir taksi yang anarki. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemakai narkoba sangat rentan terinfeksi HIV. Penyakit itu disebarkan melalui jarum suntik dari konsumsi obat-obat terlarang.

"Korelasi narkoba dengan HIV itu tinggi sekali. Kita klaim bangsa beragama tapi HIV tinggi. Di Jakarta itu persentase mencapai 1,3 persen," kata Luhut di Graha Pengayom, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Dia menjelaskan jumlah pengidap HIV rata-rata berada di rentang umur 15-49 tahun. Persentase terbesar berada di Papua Barat 3,2 persen dan di Papua adalah 2,4 persen. Angka itu jauh di atas rata-rata nasional 0,4 persen.

"Kalau generasi muda terjangkiti penyakit macam ini, maka perlu diwaspadai," tegas mantan Kepala Staf Presiden itu.

Kasus ini juga membuat terjadinya kelebihan kapasitas di Lapas dan Rutan, dengan persentase mencapai 300 persen. Lebih lanjut, 50 persen peredaran narkoba terjadi di dalam Lapas dan Rutan. Dari kasus narkoba, 30-50 orang meninggal dunia tiap harinya.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pun memerintahkan seluruh jajarannya untuk memerangi peredaran obat terlarang itu di dalam Lapas dan Rutan. Ia juga mengancam memecat mereka yang tidak berkomitmen.

"Saya minta Karutan, Kalapas, dan seluruh jajaran, kembali ke tempat masing-masing, bersihkan. Kalau masih ditemukan (narkoba), saya pecat," tandas Yasonna.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya