Ahok Ganti Dirut Jakpro Demi Proyek LRT

Ahok merombak jajaran BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) agar target pembangunan kereta ringan Light Rail Transit (LRT) tercapai.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Apr 2016, 12:17 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2016, 12:17 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merombak jajaran BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Dirut Jakpro Abdul Hadi dicopot dari posisinya dan digantikan Satya Heragandhi.

Apa alasan Ahok mencopot Abdul Hadi? Ayah 3 anak itu mengaku, pencopotan tersebut dilakukan agar target pembangunan kereta ringan Light Rail Transit (LRT) tercapai.

"Biar fokus LRT kita," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (6/4/2016).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menargetkan, LRT yang dibangun DKI harus dapat digunakan saat Asian Games 2018. Untuk itu Jakpro harus bekerja lebih cepat.

Karena itulah Ahok memilih Gandhi yang berpengalaman di bidang perkeretaapian. "Kita butuh orang yang kerja lebih cepat," ucap dia.

Satya Heragandhi, dirut baru Jakpro adalah mantan dirut PT Sanggar Sarana Baja, perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan peralatan  minyak gas, pertambangan, pembangkit listrik, dan peralatan transportasi. Sanggar Sarana Baja salah satu group dari TMT (Tiara Marga Trakindo).

"Dia (Satya Hegandhi) pernah di PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga," ujar Ahok

Mantan anggota DPR tersebut mengatakan, pergantian direksi Jakpro tak memerlukan Rapat Umum Pemegang Saham  Luar Biasa (RUPSLB), sebab DKI memiliki 100 persen saham di Jakpro.

Ahok juga menyatakan, dirut sebelumnya dinilai lambat dalam pekerjaan teknis karena lebih fokus pada pembentukan induk usaha atau holding company.

Jakpro menjadi anak emas Ahok karena sang gubernur melimpahkan banyak proyek kepada BUMD tersebut. Seperti proyek LRT hingga venue Asian Games.

Tak tanggung-tanggung, Ahok juga mengguyur penyertaan modal pemerintah (PMP) 2016 sebesar Rp 2,95 triliun pada Jakpro.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya