Damaikan Timur Tengah, JK Sebut Indonesia Punya Cara Khusus

JK melihat Indonesia sebagai populasi Islam terbesar di dunia tentu punya pengalaman menangani konflik.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Apr 2016, 03:20 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2016, 03:20 WIB
20150818-Wapres JK Hadiri Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR-Jakarta
Wapres Jusuf Kalla atau JK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Istanbul - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menawarkan langkah perdamaian agar negara Islam anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bisa bersatu. Mengingat, kondisi Timur Tengah saat ini sangat mengenaskan.

JK melihat Indonesia sebagai populasi Islam terbesar di dunia tentu punya pengalaman menangani konflik. Dengan demikian punya pandangan dan perspektif berbeda untuk menjawab tantangan dunia Islam.

"Indonesia siap berkontribusi (demi perdamaian Timur Tengah). Membagi pengalaman kami. Memberi pendekatan out of the box (di luar kebiasaan atau khusus), termasuk dalam perjuangan kita membebaskan Palestina," ucap JK saat berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi OKI di Istanbul, Turki, Jumat (15/4/2016).

Menurut JK, isu kemerdekaan Palestina tidak bisa terlepas dari fokus negara anggota OKI. Selain harus juga mencari jalan keluar untuk menyelesaikan konflik di beberapa negara Timur Tengah lainnya.

"Kemerdekaan Palestina adalah esensi dari berdirinya OKI. Kita tidak boleh membiarkan fokus kita teralihkan dari itu. Kita harus bersatu dalam mencari solusi bagi Palestina. Indonesia mendorong negara anggota OKI untuk mewujudkan komitmen ini," sebut JK.

Untuk menyelesaikan masalah ini memang tidak mudah. Terlebih mayoritas negara anggota OKI masih berkutat pada masalah ekonomi dan pembangunan. Kerja sama konkret tentu harus segera dibangun, seperti promosi perdagangan dan investasi di antara negara anggota OKI.

"Pembentukan kemitraan ekonomi komprehensif antar-anggota OKI perlu diusung. Kita juga harus bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas ekonomi," JK memungkasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya