Kopi Pagi: Habis Penggusuran, Terbitlah Manusia Perahu

11 April silam adalah hari terakhir bagi warga mengemasi harta bendanya, sebelum tempat tinggal mereka diratakan dengan alat berat.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Apr 2016, 07:06 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2016, 07:06 WIB
Kopi Pagi: Habis Penggusuran, Terbitlah Manusia Perahu
11 April silam adalah hari terakhir bagi warga mengemasi harta bendanya, sebelum tempat tinggal mereka diratakan dengan alat berat.

Liputan6.com, Jakarta - Matahari belum terlihat sempurna, ketika ribuan petugas gabungan TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja bersiap. Tapi ketika genderang perang mulai ditabuhkan, dengan langkah sigap, mereka kemudian bergerak ke permukiman warga Kampung Aquarium, kawasan Pasar Ikan, Luar Batang.

Di ujung jalan, warga sudah menunggu. Mereka minta penertiban ditunda. Namun, negosiasi tak berbuah sepakat hingga bentrokan pun tak terhindarkan.

Tanpa ampun petugas pun merobohkan rumah warga hingga rata dengan tanah. Warga yang tadinya marah, perlahan hanya bisa pasrah. Mereka merasa diperlakukan tidak adil. Mereka harus tergusur tanpa menerima ganti rugi.

Pemprov DKI bukan tidak memikirkan nasib warga. Jauh-jauh hari mereka sudah melakukan sosialiasi dan meminta warga mendaftar untuk bisa tinggal di Rusun Marunda dan Rawa Bebek.

Bukan hanya tempat tinggal, sejumlah fasilitas untuk memudahkan aktivitas warga juga disiapkan. Mulai dari bus sekolah, Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk korban penggusuran hingga pinjaman modal sampai dengan Rp 10 juta. Bahkan, mereka digratiskan biaya sewa selama tiga bulan ke depan. 

Namun tidak semua warga mau menerima. Banyak di antara mereka yang memilih bertahan di tengah reruntuhan puing. Bahkan, tidak sedikit yang menjadikan perahu sebagai tempat tinggal baru.

Perahu yang tadinya digunakan untuk mencari ikan mereka sulap jadi tempat berteduh, meski harus berdesak-desakan.

Mereka juga tidak peduli walau kini kesulitan memperoleh air bersih, baik untuk mandi, mencuci, atau memasak.

Rencananya, pemerintah akan menjadikan Luar Batang sebagai kawasan wisata bahari yang terintegrasi dengan Kota Tua. Bangunan tua yang ada juga bakal dipoles menjadi deretan gerai kuliner tradisional.

Tak hanya itu, Masjid Keramat Luar Batang juga akan menjadi destinasi wisata religius. Masyarakat akan dibuat nyaman berziarah ke makam Al Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus, penyebar agama Islam dari Yaman yang dimakamkan di sana.

Saksikan selengkapnya dalam rangkuman Kopi Pagi (Komentar Pilihan Liputan 6 Pagi) yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (17/4/2016), berikut ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya