Liputan6.com, Jakarta - Nama Maryati atau kerap disapa Tuti, sempat menjadi tenar ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencarinya. Saat itu, 23 Maret 2016, Ahok bahkan mengerahkan beberapa petugas kepolisian dan pengamanan dalam Balai Kota mencari penjaga taman itu.
Pekerja harian lepas dari Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat itu dicari bukan lantaran berbuat salah, tapi karena keberaniannya memarahi dan mengusir pendemo yang merusak taman. Saat itu Ahok ingin memberikan hadiah handphone atas keberanian Tuti.
Setelah bertemu, Ahok pun memberikan hadiah handphone Samsung Galaxy J5. Tujuannya, agar Tuti bisa mendokumentasikan aksi pendemo nakal yang merusak taman yang dia jaga.
Baca Juga
Namun apa daya, ponsel itu sudah berpindah tangan ke seorang pencuri. Tuti mengatakan, ponsel itu raib pada 5 April lalu.
"Handphone dari Pak Ahok hilang. Bulan ini hilangnya, kalau enggak salah tanggal 5 April kemarin. Dimaling," cerita Tuti sembari menyapu taman di depan Balai Kota DKI, Jakarta, saat ditemui Rabu (20/4/2016).
Ibu paruh baya ini bercerita, saat pulang kerja pintu rumahnya sudah dijebol maling dan ia pun tak menemukan handphonenya alias hilang.
"Jadi pas pulang, rumah udah dijebol. Kan di sana enggak ada barang berharga selain handphone. Jadi hilang itu dari Pak Ahok," ungkap Tuti.
Tuti tak berharap mendapat ganti dari Ahok, justru dia merasa terbebani dengan hilangnya handphone tersebut.
"Ya sekarang pakai handphone yang dikasih sama anak sajalah," ungkap Tuti seraya melanjutkan pekerjaanya.