Liputan6.com, Jakarta - Agenda terpenting Bangsa Indonesia saat ini adalah menciptakan pemerintahan bersih dan aparatur negara yang terbebas dari praktik korupsi.
"Gerakan saya perempuan anti korupsi (SPAK) merupakan gerakan partisipasi perempuan dalam mengambil bagian yang tepat dan sangat krusial," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dalam seminar memperingati Hari Kartini di Jakarta, Sabtu (23/4/2016).
Puan meminta kepada para perempuan agar dapat meneladani Kartini, yang memiliki cita-cita kuat akan kemajuan perempuan Indonesia, dengan memiliki kebebasan yang seluas-luasnya dalam menuntut ilmu dan belajar.
"Makna kemajuan perempuan inilah yang dapat diambil dari peringatan Hari Kartini," ujar Puan, selaku penyelenggara acara yang bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Australian-Indonesian Partnership for Justice (AIPJ), dan Dharma Wanita.
"Perempuan memegang peranan penting dalam pemberantasan praktik korupsi, yang sering kali dianggap menjadi budaya dalam birokrasi dan aparatur negara," sambung dia.
Menurut Puan, berbagai praktik dalam kehidupan bermasyarakat seperti cara hidup konsumtif, cara hidup ’jalan pintas’, kebiasaan memberikan upeti, dan rendahnya disiplin aparatur, seringkali menyuburkan tumbuhnya budaya korupsi.
Keluarga sebagai unit terkecil dalam kelompok masyarakat, kata dia, memiliki peran yang sangat strategis dalam menanamkan etika, kedisiplinan, dan ketaatan.
Baca Juga
"Gerakan saya perempuan anti korupsi (SPAK) memiliki peran yang sangat strategis untuk memulai gerakan ini dalam keluarga, yakni mengubah pola hidup menjadi tidak konsumtif, menanamkan kedisiplinan, menanamkan ketaatan pada prinsip-prinsip yang baik, serta membangun keteladanan," kata dia.
Gerakan Revolusi Mental
Puan mengatakan, peran strategis perempuan dalam mengubah cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup tersebut selaras dengan gerakan revolusi mental yang sedang gencar disosialisasikan dan diimplementasikan Pemerintahan Jokowi-JK.
Dalam seminar yang bertema 'Kekuatan Perempuan, Inspirasi Perubahan' ini Puan berpesan, agar perempuan di Tanah Air berperan aktif membangun Indonesia. Dimulai dari keluarga, lingkungan terdekat, dan masyarakat yang lebih luas.
Puan yakin sudah cukup banyak perempuan Indonesia yang memiliki pikiran maju, berpendidikan, berpengalaman, didukung dengan kesempatan luas, mampu ikut serta mewujudkan pembangunan nasional dan terlibat dalam kancah dunia internasional.
"Untuk berkiprah, perempuan Indonesia harus kuat, berkarakter, dan berintegritas," pungkas Puan.