Liputan6.com, Jakarta - Gara-gara candaan Gubernur DKI Jakarta Ahok, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengundurkan diri. Ahok sebelumnya menuding jika Rustam berpihak pada Bakal Calon Gubernur Yusril Ihza Mahendra.
Meski demikian, pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu mengaku ucapannya itu hanya sebatas guyon.
Selain berita tentang candaan Ahok yang berujung pengunduran diri Wali Kota Rustam Effendi, ada pula tragedi di mana seorang bocah berusia 8 tahun di Tangerang meninggal dunia karena tersambar petir.
Berikut berita terpopuler yang dirangkum dalam Top 3 News:
1. Wali Kota Jakarta Utara Mengundurkan Diri
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika menyatakan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan wali kota.
"Tadi sore tembusan suratnya, pukul 17.00 sore. Mengundurkan diri dari wali kota,"ujar Agus saat dihubungi, Senin malam (25/4/2016).
Dalam surat pengunduran diri itu, Rustam tidak menyebutkan alasan pengunduran dirinya. "Tidak ditulis alasannya, hanya bilang mengundurkan diri. Bukan dari PNS tapi dari wali kota,"ucapnya.
Menurut Agus, surat tersebut sudah diterima Ahok sebelum surat tembusan masuk kepada dirinya.
Selengkapnya...
2. Ahok: Wali Kota Jakut Rustam Effendi Anggota Geng Golf
Advertisement
Gubernur DKI Jakarta Ahok mengaku bingung lantaran candaannya kepada Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang dituding pro-Yusril Ihza Mahendra dianggap serius. Meski begitu, Ahok tidak merasa bersalah.
"Saya enggak merasa bersalah, justru saya bingung dia sakit hati. Yang lain ketawa, saya bercanda kok di situ," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Senin (25/4/2016).
Menurut pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama ini, sakit hatinya Rustam bukan karena kurangnya koordinasi antara dirinya dan bawahan. Melainkan karena sejak awal Rustam adalah bagian dari Geng Golf.
Geng tersebut, menurut Ahok, adalah kumpulan para pejabat eselon II yang hobi bermain golf dan sering bepergian ke luar negeri bersama. Sedangkan Ahok mengaku tak suka dengan pejabat yang membentuk geng atau kelompok-kelompok tertentu.
Selengkapnya...
3. Tersambar Petir, Bocah 8 Tahun di Tangerang Meninggal Dunia
Nasib malang menimpa Muslih. Bocah usia delapan tahun yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar ini tewas seketika tersambar petir di samping rumahnya di Kampung Parahu, Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin siang tadi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, sambaran petir terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut, Senin (25/4/2016) sekitar pukul 13.00 WIB. Ketika itu Muslih tengah duduk di kursi di depan gubuk tempat tinggalnya, asyik melihat hujan.
Tiba-tiba petir menyambar pohon di samping gubuknya, Muslih sempat terkejut dan hendak masuk ke dalam rumah semi permanen itu. Namun belum sempat dia masuk ke dalam, beberapa saat kemudian petir kedua menyambar tubuhnya.
Tubuh bocah malang itu sampai terguncang, hingga terjatuh. Muslih tewas seketika.