Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar menggelar rapat pleno perdana persiapan musyawarah nasional luar biasa. Rencananya pelaksanaan munaslub itu dilakukan pada 23 Mei 2016.
Namun, sampai saat ini sumber dana yang akan digunakan untuk penyelenggaraan munaslub ini belum jelas. Ada tiga pilihan yang diajukan Ketua Steering Committe (SC) Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid, untuk membiayai munaslub.
Pilihan pertama, berasal dari iuran calon ketua umum minimal Rp 1 miliar pada saat sudah diverifikasi oleh panitia.
Baca Juga
"Kedua, seluruh kader baik pengurus DPP, panitia pengarah dan panitia pelaksana, kita semua patungan untuk biayai munaslub ini," ujar Nurdin dalam rapat pleno Munaslub di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (29/4/2016).
Untuk pilihan ketiga, selain biaya pendaftaran sebanyak Rp 1 miliar, bakal calon ketua umum juga diwajibkan memberikan sumbangan yang jumlahnya tidak ditentukan, namun bersifat mengikat.
"Itu sudah sesuai dengan AD/ART Partai Golkar pasal 37 tentang pembiayaan partai yang disebutkan berasal dari iuran anggota dan juga biaya sumbangan yang disepakati dan mengikat, serta adanya usaha-usaha kepartaian," ucap Nurdin.
Menurut Nurdin, dengan tiga pilihan itu, diharapkan dapat menghindari politik uang. Ia berharap dengan begitu akan terciptanya munaslub yang bersih.
Namun, usulan Nurdin ini masih belum final. Sebab rapat pleno masih berlangsung. Ia tak mempersoalkan jika usulnya ditolak peserta rapat.
"Nanti bersama-sama kita cari solusinya," kata Nurdin.