Liputan6.com, Jakarta - Memburu kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah tak hanya dilakukan dengan operasi bersenjata. Ternyata Polri juga menggunakan cara-cara persuasif.
Dengan cara-cara persuasif itu, diharapkan dapat membujuk para anggota kelompok teroris itu agar menyerahkan diri.
"Kita menggunakan jasa tokoh agama setempat yang dikenal baik oleh kelompok mereka," kata Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Baca Juga
Pendekatan yang disebut sebagai soft approach itu, kata dia, sebenarnya sudah lama dilakukan. Terutama kepada para warga sekitar lokasi pengejaran Santoso.
Namun mantan Kapolda Banten itu enggan mengungkapkan lebih jauh bagaimana cara soft approach ini diterapkan di lapangan.
"Intinya kami dan anggota di lapangan juga melakukan upaya persuasif kalau aktivitas mereka membahayakan negara. Kita minta dihentikan sesegera mungkin," ucap dia.
Boy sendiri memastikan, saat ini kelompok Santoso sudah sangat berkurang pasca-penyerahan diri beberapa orang. Terakhir seorang dari suku Uighur, Tiongkok, ditembak mati.
Pria pembawa bom itu diketahui bernisial MG alias Mus'ab ditembak anggota Polsek Poso Pesisir Selatan (PPS) di Kelurahan di Desa Pantangolemba, Poso pada Minggu 24 April 2016 malam.
Advertisement