Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta tetap akan menggusur kawasan Luar Batang, Jakarta Utara. Saat ini, 5 eskavator mulai terlihat di samping jalan masuk kawasan tersebut.
Pelaksana tugas Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi menegaskan, pemerintah tetap akan merevitalisasi permukiman penduduk di sekitar kawasan Luar Batang. Semua warga telah didata oleh pihaknya.
Baca Juga
Hal itu diungkapkan Wahyu saat bertamu ke rumah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Minggu (1/5/2016).
Advertisement
Wahyu mengakui sebagian warga Kampung Luar Batang memegang sertifikat tanah. Namun pemerintah akan memeriksa keberadaan surat itu sebelum kawasan tersebut direvitalisasi.
Selain itu, lanjut dia, lahan warga Kampung Luar Batang kondisinya saat ini telah terkepung dengan lahan-lahan milik pengembang. Karena itu, kondisi ini diyakini dapat membuat warga merelakan lahannya dibeli oleh pemerintah.
Baca Juga
Namun untuk menuju tahap tersebut, pemerintah sebelumnya akan membeli lahan milik pengembang, yang berada di sekitar lokasi Luar Batang.
"Ya kemarin Jumat (29 April 2016), ada rapat koordinasi dengan Pak Sekda (Saefullah) bahas soal penataan kembali kawasan Luar Batang. Nah di sana memang ada alternatif pembelian lahan (milik pengembang). Jadi akan kita dekati pemilik lahan (pengembang) milik Kharisma Sakti, cuma nunggu waktu untuk koordinasi," ujar Wahyu.
Pemprov Sediakan Lahan Relokasi
Menurut pengganti Rustam Efendi ini, pemerintah DKI sudah memiliki anggaran untuk pembelian lahan. Dalam waktu dekat revitalisasi akan segera direalisasikan.
"Jadi ini bukan keputusan mendadak. Memang sudah disusun dalam anggarannya di 2016. Jadi memang akan kami realisasikan tahun ini," ucap Wahyu.
Dia mengklaim sebagian warga sekitar Masjid Jami Keramat Luar Batang telah direlokasi. Pemprov DKI juga menyediakan tempat relokasi tak jauh dari tempat asal warga.
"Ya enggak jauh-jauh, sekitar 800 meter lah. Kalau ke rusun Rawa Bebek atau yang lain itu yang mengatur dinas perumahan, kita mengurusi penataan kota," kata Wahyu.
Sedangkan warga yang setuju direlokasi, ia menawarkan akan langsung mencairkan dananya untuk digunakan menyewa rusun sewa seumur hidup.
"Ya sekarang lahannya kan sudah kosong dan sudah bersertifikat. Jadi kita tinggal tunggu kesediaan pemilik lahannya saja, dalam minggu ini ditargetkan selesai," ucap Wahyu.
Ahok yang hadir dalam kesempatan itu mengakui permasalahan tersebut penuh kontroversi. Gubernur DKI tersebut menyatakan, beberapa lahan di Kampung Luar Batang merupakan lahan sengketa dan bahkan ada yang bodong.
"Sejak tahun 2012 saya udah bilang, masih Pak Jokowi Gubernurnya. Tapi, kami hati-hati, ada lahan sengketa, saya tanya BPN, jawabnya butuh 60 hari. Setelah dicek, eh ternyata bodong," ucap Ahok.